Kisah Sulastri Bekerja Jadi ART di Pacitan Demi Hidupi Keluarga

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: M. Rifat

2 Mei 2023 04:26 2 Mei 2023 04:26

Thumbnail Kisah Sulastri Bekerja Jadi ART di Pacitan Demi Hidupi Keluarga Watermark Ketik
Sulastri (51), warga Nglaos, Desa Banjarjo, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan Jawa Timur yang jadi ART demi hidupi keluarga (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Sulastri (51), warga Nglaos, Desa Banjarjo, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan Jawa Timur yang berkerja sebagai asisten rumah tangga (ART) demi hidupi keluarga. Dirinya mulai bekerja sejak umur empat belas tahun.

Sulastri hidup bersama satu anaknya yang masih duduk di sekolah menengah atas. Dia ditinggal pasangannya sejak masih dalam keadaan mengandung. Untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga, saat ini dirinya masih bekerja menjadi ART dengan upah Rp 150 ribu sampai Rp 800 ribu setiap bulannya.

"Saya dibayar dari mulai dibayarnya dulu Rp 150 ribu, terus sekarang Rp 800 ribu, lha gimana saya cuman tamatan sekolah dasar, kalo mau nyari yang upahnya banyak ya ngga bisa, mendapatkan pekerjaan sudah alhamdulilah," katanya, Selasa (2/5/2023)

Upah hasil bekerja digunakan untuk membeli beras, lauk, membayar listrik, tv, dan membiayai anak sekolah. Sangat pas-pasan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, apalagi ditambah untuk membiayai sekolah anaknya.

Pekerjaan Sulastri sama halnya denga ART pada umumnya, seperti mencuci, memasak, menyetrika, membersihkan rumah, mengasuh anak, mengurus orang tua jompo dan lain sebagainya.

Sulastri sempat bekerja di toko bangunan, kantin sekolah dan warung soto. Selanjutnya dirinya juga mengungkapkan kisahnya yang pernah jadi korban kekerasan fisik saat dirinya masih bekerja jadi ART di Jakarta,

"Saya lulus sekolah istirahat 7 bulan, terus bekerja di toko pelangi 3 tahun, terus bekerja di Jakarta menjadi ART 10 bulan, terus di Baleharjo 10 bulan, terus di warung soto sugiyarti 4 bulan, terus ikut mbah fatimah 10 tahun, terus di kantin SMA 10 bulan, sekarang ditempat mbah tarno 15 tahunan," kisahnya.

"Dulu pernah di siram minyak tanah dari belakang sama majikan yang di Jakarta, saat itu pas membakar sate seketika apinya besar bagian leher saya kebakar, bekasnya masih ada (sambil menunjuk bekas luka)." lanjutnya.

Aset yang Sulastri punya saat ini hanya rumah peninggalan orang tua,sepeda motor dan sepedah ontel untuk dirinya bekerja. Sulastri berharap kedepannya dirinya diberikan nikmat kesehatan, dan disejahterakan.

"semoga tetap diberikan kesehatan, harapannya, saya dan masyarakat miskin lainnya disejahterakan lagi, dengan dibantu majikan atau pemerintah," ucapnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Sulartri ART Miskin pacitan