Ketua TP PKK Kota Probolinggo Aminah Hadi Ajak Para Wanita Kompak Perangi Stunting

Jurnalis: Tunjung Mulyono
Editor: M. Rifat

9 Agustus 2023 21:03 9 Agt 2023 21:03

Thumbnail Ketua TP PKK Kota Probolinggo Aminah Hadi Ajak Para Wanita Kompak Perangi Stunting Watermark Ketik
Ketua TP PKK Kota Probolinggo Aminah Hadi di acara Peningkatan Peran Wanita dalam Penurunan Stunting di Puri Manggala Bhakti Kota Probolinggo, Rabu (9/8/2023). (Foto : Humas Pemkot Probolinggo)

KETIK, PROBOLINGGO – Berdasarkan data Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Probolinggo, stunting di Kota Probolinggo masih berada di angka 23,3 persen.

Angka tersebut ternyata lebih tinggi dibanding target nasional 2023 yakni 14 persen. Menyikapi hal tersebut, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Probolinggo Aminah Hadi mengajak seluruh wanita di Kota Probolinggo untuk bersama memerangi stunting.

Hal itu secara tegas disampaikan istri Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin tersebut. Dia menyampaikannya di hadapan ratusan perwakilan kader TP PKK dan organisasi Wanita seperti Persit, Bhayangkari, Muslimat, Aisyiyah, Fatayat dalam kegiatan Peningkatan Peran Wanita dalam Penurunan Stunting yang digelar di Puri Manggala Bhakti kantor Wali Kota Probolinggo.

“Balita stunting termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor. Seperti kondisi sosial ekonomi, gizi calon ibu atau remaja, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi dan kurangnya asupan gizi pada bayi. Biasanya (postur) anaknya kecil,” ujarnya, Rabu (9/8/2023).

Bunda Aminah memaparkan, Balita yang mengalami stunting biasanya akan mengalami gagal tumbuh secara normal. Baik pada panjang atau tinggi serta bobot pada Balita seumuran dalam kondisi normalnya.

Kondisi ini pada akhirnya akan menghambat perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Sehingga dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan.

“Saya sempat terkejut waktu berkunjung ke salah satu posyandu dan anak-anaknya tuh gemoy, lucu. Ternyata waktu ditanya makan apa? Anak-anak ini sendiri menjawab, makan sayur kelor. Hal ini harus diperbaiki salah satunya lewat program ibu asuh pada Balita stunting dengan pemberian kudapan tambahan selama 90 hari,” papar Bunda Aminah.

Sementara itu, Ketua Pokja IV TP PKK Kota Probolinggo Utami Putri Pertiwi menyampaikan lewat penyelenggaraan kegiatan Peningkatan Peran Wanita dalam Penurunan Stunting ini diharapkan seluruh organisasi Wanita yang ada di Kota Probolinggo bisa mendukung dan berkomitmen untuk menekan angka stunting dan meningkatkan capaian tumbuh kembang pada Balita.

“Kami sangat berharap kepada seluruh peserta kegatan ini. Agar bersama-sama mengambil langkah nyata dengan melakukan intervensi lewat program penanganan stunting yang sudah ada. Paling tidak dengan menjadikan dirinya sendiri sebagai ibu asuh bagi Balita yang mengalami stunting disekitarnya,” ujarnya.

Dengan demikian, diharapkan angka stunting di Kota Probolinggo secara signifikan terus diturunkan. Sehingga Kota Probolinggo menjadi daerah yang bebas dari angka stunting dan menjamin asupan gizi dan Kesehatan bagi seluruh Balita.

"Presentasenya memang masih di atas angka nasional. Namun secara konsisten angka itu akan berusaha kami turunkan. Seiring dengan berbagai program penanganan stunting yang sudah disiapkan dan dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan daerah,” pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Aminah hadi Kota Probolinggo Stunting