Keluh Pantarlih saat Kirab Maskot Pilkada Pacitan: Keleleran, Capek-capek Tanpa Makan dan Uang BBM

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Muhammad Faizin

24 Juli 2024 10:50 24 Jul 2024 10:50

Thumbnail Keluh Pantarlih saat Kirab Maskot Pilkada Pacitan: Keleleran, Capek-capek Tanpa Makan dan Uang BBM Watermark Ketik
Potret sejumlah Pantarlih di Alun-alun Pacitan yang keleleran mencari tempat berteduh, pun kepanasan hingga mencopot rompi warna hijau selepas penampilan flashmob, (24/7/2024). (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Kirab Maskot Pilkada serentak di Pacitan, Rabu (24/7/2024) yang sejatinya merupakan momen penting dan meriah, ternyata menyisakan keluhan dari para Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).

Mereka yang hadir, mengeluhkan ketidaknyamanan dan ketidakpedulian panitia terhadap kebutuhan dasar mereka selama acara berlangsung.

Petugas Pantarlih Pacitan, sebut saja Dewi (37), menyampaikan bahwa mereka memang diundang untuk hadir dan berpartisipasi dalam acara peluncuran maskot Pilkada tersebut. 

Namun, setelah datang dan mengikuti rangkaian acara, mereka merasa terabaikan dan mengeluh tak mendapatkan fasilitas yang layak.

"Pantarlih memang diundang untuk ikut serta dalam acara tersebut. Diminta untuk mengikuti flasmob massal," kata Dewi kepada Ketik.co.id, Rabu (24/7/2024) siang.

Kendati, setelah penampilan selesai. Petugas seolah dibiarkan begitu saja.

Pikir Pantarlih setelah capek-capek ikut menyemarakan acara. Pihaknya akan mendapatkan pelayanan yang layak.

"Setelah itu ya keleleran, mau pulang juga belum boleh kata yang lain. Sebenarnya laper tapi setelah ditunggu-tunggu mau makan ya enggak dikasih," keluhnya.

Pun petugas Pantarlih merasa bahwa hadirnya mereka tidak dihargai. 

"Kan hari ini terakhir Coklit. Tak pikir bakal seneng-seneng, ternyata malah sumpek, panas. Mending kalau dikasih ganti uang bensin, wong gak ada apa-apanya," bebernya di Alun-alun Pacitan.

Beberapa Pantarlih mengaku sudah berupaya meluangkan waktu dan tenaga untuk mendukung acara tersebut. Pun kebanyakan dari mereka punya pekerjaan lain, seperti petani, peternak, ibu rumah tangga hingga buruh.

"Baru kali ini Pantarlih yang biasanya cukup mendata pemilih di desa, ini malah direpotkan untuk ikut kegiatan Kabupaten. Yang punya pekerjaan lain pastinya mengeluh," ucapnya.

Para petugas Pantarlih berharap untuk manajemen acara, sebaiknya turut memperhatikan perasaan para petugas yang merasa terabaikan. Tak hanya sekadar mementingkan mewahnya sampul dari acara saja.

"Kasihan yang datang jauh-jauh seperti dari Kecamatan Bandar, Nawangan yang berharap acara ini berjalan lancar dan menjadi kebanggaan bersama. Tapi yang didapatkan ternyata hanyalah rasa capek tanpa ada kompensasi apa-apa. Sangat mengecewakan," sahut petugas lain dengan nada kecewa.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari panitia acara KPU setempat terkait keluhan ini.

"Yang di atas enak, bawahannya kebagian apes," tandasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

pacitan Kirab Maskot KPU Pacitan Pantarlih Pilkada Pacitan