Keluarga Mahasiswi Unej yang Meninggal Ikut Mapala Menolak Autopsi

Jurnalis: Fenna Nurul
Editor: Muhammad Faizin

13 November 2023 09:29 13 Nov 2023 09:29

Thumbnail Keluarga Mahasiswi Unej yang Meninggal Ikut Mapala Menolak Autopsi Watermark Ketik
Mahasiswi Unej tewas ikut diklatsar Mapala saat di kamar mayat RSD dr. Soebandi (11/11/2023) (Foto: Basarnas Jember)

KETIK, JEMBER – Seorang mahasiswi Fakultas Teknik Universitas Jember (FT Unej) asal Berau, Kalimantan Timur harus meregang nyawa saat mengikuti diklat pecinta alam di lereng Gunung Argopuro pada Sabtu (11/11/2023) kemarin. 

Mahasiswi tersebut, Nadhifa Naya Damayanti (18) berkegiatan di sekitar Air Terjun Rayap, Kecamatan Arjasa sejak 8-12 November 2023, bersama senior dan sejumlah rekan-rekannya. Dari hasil penyelidikan sementara, Nadhifa sempat mengaku sakit pada Jumat (10/11/203) dan beristirahat.

Saat Nadhifa mengeluh sakit, para peserta diklat sudah berkoordinasi mengirimkan titik koordinat kepada basarnas untuk evakuasi.

“Sekitar pukul 14.00 ngakunya kelelahan dan meminta istirahat,” kata Kapolsek Arjasa, AKP Agus Sutriyono. Kemudian pukul 22.00 kondisinya membaik bahkan sempat meminta makan-minum, dan ingin kembali beraktivitas.

Namun pada pukul 03.00 dini hari, kondisinya memburuk sehingga peserta diklat kembali meminta bantuan basarnas untuk evakuasi. 

Komandan Tim Evakuasi Basarnas Jember, Rudy Prahara menyampaikan, pihaknya kesulitan lantaran lokasinya jauh dari pemukiman, bahkan harus ditempuh dengan motor dan berjalan kaki. 

Akibatnya proses evakuasi memakan waktu cukup lama, tubuh Nadhifa baru tiba di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. Soebandi sekitar pukul 11.30 WIB.

“Lokasi korban jauh dari pemukiman penduduk, jadi dipanggul untuk kemudian dinaikan mobil 4x4 lalu diestafetkan menuju mobil ambulan. Jarak antara lokasi diklat dan kendaraan 1,5 km dengan kondisi jalan setapak agak miring,” ungkapnya.

Rudy mengatakan, saat dibopong dari lokasi kejadian, denyut nada korban sudah tidak terasa. “Ketika sudah masuk di mobil ambulan, saya tidak merasakan denyut nadi korban. Dan ketika sampai rumah sakit, pihak IGD menyatakan korban sudah meninggal dunia,” imbuh Rudy. 

Keluarga Menolak Otopsi 

Kapolsek Arjasa AKP Agus Sutriyono menjelaskan, pihak keluarga enggan memberikan izin untuk dilakukan autopsi. 

Katanya, pihak keluarga sudah menerima kejadian yang menimpa korban saat ikut giat Diklat Dasar Pecinta Alam yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Divisi Pecinta Alam (MAHADIPA) Fakultas Teknik Universitas Jember.

“Hari Minggu (12/11/2023) dini hari kemarin sekitar pukul 01.00 WIB. Keluarga korban, ayahnya, sampai di Jember dan langsung ke instalasi kamar mayat RSD dr. Soebandi Jember untuk melihat kondisi jenazah anaknya,” kata Agus saat dikonfirmasi di Mapolsek Arjasa, Senin (13/11/2023).

Kondisi jasad korban sudah dimasukkan dalam peti dan kondisi tertutup rapat, tapi dibuka lagi sebelum kemudian untuk di bawa pulang ke Kalimantan.

“Orang tua korban bermaksud untuk melihat kondisi jenazah anaknya. Kemudian menyadari keadaan korban, bahwa kematian itu kehendak yang maha kuasa,” ucapnya.

Agus sempat menanyakan riwayat penyakit maupun fisik korban kepada ayahnya. Menurut pengakuannya, dulu korban saat lahir itu prematur. “Korban kalau payah dan lelah mesti sakit, tidak dijelaskan penyakit apa. Pokok kalau payah (lelah) pasti drop,” ungkapnya.

Penolakan otopsi itu ditegaskan dengan adanya surat pernyataan tertulis bermaterai yang dibuat oleh ayah korban. 

“Keberatan jika diotopsi. Tidak akan menuntut apapun dan ke siapapun. Kemudian koordinasi dengan dokter, untuk jasad (selanjutnya) dibawa pulang ke Berau, Kalimantan,” imbuh Agus.

Lebih lanjut, terkait pihak Unej tempat korban menempuh pendidikan sarjana di Jember, tampak selalu memantau proses pengembalian jenazah korban kepada orang tua dan mengawal sampai pulang ke Bandara Juanda-Surabaya.

“Keluarga korban dikawal oleh pihak kampus sampai (Bandara) Juanda. Saat ini mungkin sudah dimakamkan,” tutupnya.(*) 

Tombol Google News

Tags:

Mahasiswa Unej tewas Diklatsar Mapala Universitas Jember Fakultas Teknik Mapala Jember Mahasiswi asal Berau Kalimantan Timur pecinta alam