KETIK, MAGETAN – Pembalap Grand Prix Moto3 asal Indonesia Mario Aji saat ini tengah berjuang di GP Italia yang berlangsung di sirkuit Mugello (9-11 Juni 2023). Sebelumnya, rentetan 20 balapan grand prix musim ini libur tiga pekan sejak GP Prancis 14 Mei lalu.
Saat jeda tiga pekan itu, Mario Aji sempat pulang ke Indonesia untuk mengurus visa dan berbagai keperluan lain. Salah satunya juga mengunjungi kota asalnya Magetan, Jawa Timur.
Mario Aji saat cap jempol jari di sekolahnya. (Foto: Dok. Mario Aji Manajement for Ketik.co.id)
Saat itu juga pembalap 19 tahun tersebut mengunjungi sekolahnya yakni SMAN 1 Magetan untuk melakukan cap tiga jari ijazah miliknya. Momen itu dibagikan salah satu gurunya yakni Eko Adri Wahyudiono melalui tulisannya di laman Kompasiana.
"Tanggal 25 Mei 2023, sekitar pukul 11 siang selepas menjaga ujian akhir semester genap, tiba-tiba ada sosok tampan yang muncul di ruang guru dan membuat beberapa murid putri terkesima. Dia adalah Mario Suryo Aji, yang sering dipanggil 'Mario' oleh para guru dan sahabatnya di SMA Negeri 1 Magetan, Jawa Timur," tutur Eko dalam tulisannya tersebut.
Eko melanjutkan, Mario Aji saat itu datang ke almamaternya ditemani Ibunda tercinta Risworini dan sang kakak Risto Vialle. "Kedatangan Mario di SMA 1 Magetan semata untuk cap tiga jari ijazah SMA-nya dan bersilaturahmi serta memohon doa restu dari para guru serta sahabatnya di sekolah," tulis Eko lagi.
Mario Aji bersama Kepala SMAN Negeri 1 Magetan.
Dijelaskan Eko, pembalap kelahiran 16 Maret 2004 itu memang baru lulus dari SMA 1 Magetan pada Mei 2023 lalu. Karena itu, Mario Aji harus menunaikan kewajibannya pulang dari asrama timnya Honda Team Asia di Barcelona, Spanyol untuk mengambil ijazah SMA miliknya.
Sehari setelah berkunjung ke SMAN 1 Magetan, Mario Aji dikukuhkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai Duta Pramuka Jawa Timur di kancah International di Gedung Grahadi Surabaya.
Pada kesempatan itu pula, Mario Aji menerima piagam penghargaan beasiswa penuh untuk Program Sarjana, Magister, sampai Doktoral dari Univesitas Negeri Surabaya (Unesa). Piagam itu ditanda tangani langsung Rektor Unesa Surabaya, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes.(*)
