KETIK, MALANG – Setelah sukses digelar di Bojonegoro, Jatim Media Summit 2024 kembali berlangsung di Mini Blok Office, Kota Malang, Rabu (17/7/2024). Kegiatan tersebut membahas hadirnya kecerdasan buatan atau AI di dunia jurnalistik.
Eva Danayati dari International Media Support (IMS) menjelaskan, sempat terjadi kekhawatiran tergantinya peran manusia dengan AI dalam jurnalistik. Menurutnya justru hadirnya AI mampu membantu transformasi media.
"Menurut kami, tidak akan tergantikan peran manusia dalam jurnalisme. Justru malah membantu media untuk transformasi. Tantangan media justru bagaimana manfaatkan AI agar transformasi bisa berjalan baik," ujar Eva.
Meskipun mampu membuat kerja lebih efektif namun AI mampu memengaruhi konteks jurnalisme. Penggunaan AI justru menurunkan kualitas standar editorial produk berita.
Hal tersebut dipengaruhi oleh term yang dihasilkan AI mendapatkan pengaruh dari respon terhadap informasi yang didapatkan.
"Banyak yang merasa justru AI menurunkan kualitas standar editorialnya. AI mempengaruhi akurasi, distorsi, dan ada beberapa pendiskriminasi dalam penggunaan term. Misalnya term yang bias gender, dan lainnya," lanjutnya.
Selain itu penggunaan AI dalam jurnalisme tetap membutuhkan peran manusia dalam mengambil keputusan terhadap konten yang dihasilkan.
Terdapat tiga motif penggunaan AI dalam media dan jurnalisme. Selain untuk kerja lebih efisien, juga menghasilkan konten yang relevan serta pendekatan bisnis.
"AI bisa digunakan untuk mendapatkan informasi, data, narasumber yang diperlukan. Beberapa ada yang membangun isu dari AI, termasuk untuk membantu voice over, transkrip data, hingga text to speach," lanjutnya.
Kegiatan tersebut diinisiasi Suara.com bersama IMS dan Beritajatim.com. Setelah digelar di Bojonegoro dan Kota Malang, Jatim Media Summit akan melanjutkan roadshow ke Jember. Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat turut hadir untuk membuka acara.
Wahyu mengapresiasi gelaran tersebut dan mendorong kolaborasi antara Pemerintah Kota Malang bersama media. Menurutnya kehadiran media membantu Pemkot Malang dalam sosialisasi program kerja yang telah dilakukan.
"Sinergi dan kolaborasi antara Pemkot Malang dan media sangat kita perlukan. Tanpa meida, Pemkot Malang bukanlah apa-apa dan yang dilakukan Pemkor Malang tidak akan bisa tersampaikan langsung ke masyarakat," tukasnya.(*)
