Intip Cara Belajar Anak Berkebutuhan Khusus di SLB YKK Pacitan

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Muhammad Faizin

29 Februari 2024 09:30 29 Feb 2024 09:30

Thumbnail Intip Cara Belajar Anak Berkebutuhan Khusus di SLB YKK Pacitan Watermark Ketik
Anak berkebutuhan khusus tunarungu di SLB YKK Pacitan tengah belajar akademik bersama guru kelas. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Di tengah keterbatasan fisik dan mental, semangat belajar siswa-siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) YKK Pacitan, Jawa Timur tak pernah padam. Mereka dengan tekun mengikuti proses pembelajaran, dibimbing oleh guru-guru yang penuh dedikasi.

SLB yang sudah ada sejak 1975 ini melayani siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan berbagai hambatan, seperti tunanetra, tunarungu, tunagrahita, dan autis.

Sekolah khusus ABK ini menyediakan pendidikan formal dan informal, dengan fokus pada pengembangan keterampilan hidup hingga kemandirian siswa.

"Sejatinya, mereka memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas," kata Wakil Kepala Sekolah SLB YKK Pacitan, Rini Susilowati, Kamis, (29/2/2024).

Sekolah ini menerapkan sistem pembelajaran khusus dan baku, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak.

Proses pembelajaran di SLB YKK Pacitan dirancang ekslusif, yakni menerapkan kurikulum merdeka untuk siswa berkebutuhan khusus. 

Guru-guru menggunakan berbagai metode dan alat bantu, seperti Braille, alat peraga, dan teknologi informasi lainnya.

"Anak-anak secara garis besar, fokus dilatih untuk ketrampilan salah satunya menjahit bagi siswa tunarungu. Sedangkan tunagrahita, konsentrasi pemusatan perhatian. Ini untuk membekali anak saat nanti sudah lulus," terangnya kepada ketik.co.id.

Berstatus swasta, SLB Pacitan memiliki guru-guru yang kompeten dan berdedikasi tinggi. Mereka sabar dan telaten dalam mengajar anak-anak ABK.

"Tentunya pegawai disini memiliki kesabaran tinggi dan pengetahuan tentang pendidikan khusus. Ada yang datang sekolah lari-lari, marah-marah kalau tidak mau belajar dan banyak lagi," sambung Rini.

Para guru di SLB tidak hanya fokus pada pendidikan akademis, tetapi juga pengembangan keterampilan hidup. Keterampilan unggulan di SLB Pacitan adalah menjahit.

"Banyak lulusan SLB Pacitan yang sudah bekerja di perusahaan garmen dan konveksi," jelasnya.

Meskipun memiliki keterbatasan, para siswa di SLB Pacitan mampu menorehkan prestasi di berbagai ajang kompetisi, baik tingkat provinsi maupun nasional.

Dia menyebut, salah satunya adalah Didin Nur Wahyudiono, siswa tunarungu yang berhasil meraih juara dua bidang menjahit dalam Lomba Kompetensi Siswa Nasional (LKSN) tingkat nasional.

Hal tersebut menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih mimpi. Dengan semangat belajar yang tinggi dan dukungan dari berbagai pihak, mereka mampu mencapai potensi terbaiknya dan berkontribusi bagi masyarakat.

Foto Seorang siswa ABK belajar ketrampilan menjahit untuk bekalnya saat lulus kelak. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)Seorang siswa ABK belajar ketrampilan menjahit untuk bekalnya saat lulus kelak. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

Saat ini, SLB YKK Pacitan masih menghadapi berbagai keterbatasan. Salah satunya adalah kekurangan fasilitas dan alat bantu pembelajaran, khususnya untuk siswa hambatan pendengaran.

"Kami masih kekurangan alat bantu media, yang sesuai untuk kebutuhan. Kemarin itu kan dapat bantuan, bunyinya itu Bina Persepsi Bunyi tapi kok yang datang bukan itu. Malah persalonan kemarin, padahal kita butuhnya yang untuk tuna rungu," ungkap Rini.

SLB Pacitan membutuhkan dukungan, baik dari pemerintah maupun masyarakat agar terus berkembang dan memberikan pendidikan terbaik bagi ABK.

"Mungkin suatu saat pemerintahan dapat membantu atau kami yang mengajukan," pinta Rini menutup. (*)

Tombol Google News

Tags:

Pendidikan Anak berkebutuhan khusus SLB YKK PACITAN Sekolah luar biasa sekolah swasta pacitan