KETIK, SURABAYA – Kecemasan atau anxiety dapat dialami oleh siapa saja, tidak terkecuali para remaja. Saat rasa cemas itu muncul, akan terjadi peningkatan metabolisme pada tubuh. Rasa cemas yang berlebih juga tidak baik bagi kesehatan serta mempengaruhi masalah personal bahkan sosial.
Saat ini masalah kecemasan menjadi pusat perhatian di seluruh dunia. Pasalnya, selama pandemi Covid-19 terjadi pelonjakan kasus terhadap seseorang yang mengalami kecemasan akibat stress berlebihan.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan, mulai dari konsultasi dengan para ahli, mengonsumsi obat, melakukan aktivitas yang disenangi hingga makan makanan favorit. Salah satunya cokelat.
Cokelat menjadi makanan favorit semua kalangan. Mengonsumsi cokelat diyakini mampu meningkatkan suasana hati. Dengan suasana hati yang baik itulah akan mengatasi bahkan mengurangi kecemasan seseorang.
Berbagai olahan cokelat. (Foto: Pinterest)
Dilansir dari beberapa sumber, cokelat mengandung beberapa zat yang mampu meningkatkan mood seseorang seperti, Theobremine dan phenylethylamine. Keduanya memiliki peran penting dalam mengatur perasaan seseorang. Lalu kandungan endorfin memiliki fungsi meningkatkan kenyamanan dan menghilangkan stress.
Jenis cokelat seperti dark chocolate memiliki kandungan kafein. Kafein dalam cokelat berfungsi meningkatkan konsentrasi agar tetap terjada dan menambah rasa semangat. Selain kafein, dark chocolate juga kaya akan flavonol yang dapat menurunkan tekanan darah serta tripofan yang mampu meningkatkan suasana hati sehingga terhindar dari kecemasan.
Beberapa hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi cokelat dalam bentuk minuman kakao, dapat memperbaiki sistem aliran dilatasi darah (kemampuan pembuluh arteri menjadi rileks dan mempercepat akomodasi aliran darah).
Potongan dark chocolate. (Foto: Pinterest)
Pada dasarnya cokelat memang memiliki banyak manfaat dalam meningkatkan suasana hati dan mengatasi kecemasan seseorang.
Namun perlu diingat, tidak dianjurkan mengonsumsi cokelat secara berlebihan. Cukup konsumsi dengan batas wajar sesuai kebutuhan. (*)
