HDCU Tawarkan Heri Amalindo untuk Berkoalisi Majukan Sumsel

Jurnalis: Wisnu Akbar Prabowo
Editor: Muhammad Faizin

19 Agustus 2024 10:45 19 Agt 2024 10:45

Thumbnail HDCU Tawarkan Heri Amalindo untuk Berkoalisi Majukan Sumsel Watermark Ketik
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel, Herman Deru (kiri) dan Cik Ujang (kanan). (Foto: Dok pribadi Herman Deru-Cik Ujang)

KETIK, PALEMBANG – Setelah muncul kabar bahwa bakal calon gubernur Sumsel Heri Amalindo mengundurkan diri, pasangan calon (paslon) Herman Deru-Cik Ujang (HDCU) memberikan tawaran untuk berkoalisi.

Tawaran tersebut ditujukan secara khusus kepada paslon Heri Amalindo-Popo Ali (Hapal), yang disampaikan oleh juru bicara Herman Deru, Fikri Haikal belum lama ini.

Fikri mengatakan, paslon HDCU selalu terbuka kepada siapapun yang ingin membangun Sumsel supaya menjadi daerah yang lebih baik.

“Meskipun Hapal batal maju di Pilkada Sumsel, ha ini tidak menghalangi untuk terus berkontribusi dalam memajukan Sumsel. HDCU selalu terbuka kepada siapa saja yang memiliki semangat dan cita-cita mulia demi kemajuan Sumsel,” kata Fikri.

Menurut dia, ada beberapa kesamaan dalam visi dan langkah antara paslon HDCU dan Hapal dalam membangun provinsi Sumsel ke depan, salah satunya adalah program berobat gratis bermodal KTP.

Fikri membeberkan, program tersebut sudah terlaksana di masa kepemimpinan Gubernur Herman Deru periode 2018-2023 dan berpotensi akan dilanjutkan kembali.

“Pada masa kepemimpinan Gubernur Herman Deru namanya program Berkat (Berobat Pakai KTP). Program ini baru saja mendapatkan penghargaan UHC dari Wakil Presiden beberapa waktu lalu,” tutur dia.

Dia menjelaskan, apabila paslon Hapal benar-benar mundur dari Pilkada Sumsel, bukan berarti mereka tidak memiliki kesempatan untuk ikut berkontribusi memajukan provinsi Sumsel.

Sebab menurut Fikri, paslon Hapal bukanlah pasangan yang baru jadi. Keduanya didaulat oleh Fikri sebagai politisi senior yang telah lama berkompetisi dan memimpin daerahnya masing-masing selama dua periode.

“Pak Heri menjabat sebagai Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) selama dua periode, pak Popo Ali juga menjabat sebagai Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan juga selama dua periode. Itu artinya jelas mereka bukan pasangan sembarangan,” kata dia.

Terlepas dari berbagai pandangan yang ada, Fikri menilai langkah Heri Amalindo mundur bukan asal-asalan, akan tetapi penuh perhitungan matang dan punya alasan kuat yang harus dihargai.

Jika paslon Hapal resmi mundur, maka Pilkada Sumsel akan menyisakan dua paslon Herman Deru-Cik Ujang dan Mawardi Yahya-Anita Noeringhati, yang mana Herman Deru dan Mawardi Yahya sebelumnya berpasangan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel periode 2018-2023.

Sebelumnya, bakal calon Gubernur Sumsel Heri Amalindo akhirnya buka suara dan merespon media usai menghadiri upacara HUT ke-79 RI di Lapangan Gelora November Pendopo, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI, Sabtu (17/8/24).

Bupati PALI tersebut masih belum mau mengungkapkan sikap politik yang sebenarnya. Ia hanya membalas pertanyaan media dengan singkat soal berita kemundurannya.

“Bagaimana mau mundur, aku maju saja belum kok mundur. Daftar dulu baru mundur,” tutur Heri sambil tertawa.

Menurutnya, kepastian dirinya maju atau tidak di Pilkada Sumsel akan terjawab saat hari pendaftaran nanti.

“Nanti untuk pasti atau nggaknya (mundur dari Pilkada Sumsel), tanggal 29 Agustus terakhir daftar. Kalau tanggal tersebut kita tidak daftar berarti kita mundur,” jelas Heri. (*) 

Tombol Google News

Tags:

herman deru cik ujang Koalisi pilkada Sumsel heri amalindo Popo ali hapal hdcu pilkada serentak Pilkada 2024