Harga Cabai Makin Pedas, Pedagang Pasar Kota Batu Keluhkan Turunnya Omzet

Jurnalis: Sholeh
Editor: M. Rifat

21 November 2023 02:21 21 Nov 2023 02:21

Thumbnail Harga Cabai Makin Pedas, Pedagang Pasar Kota Batu Keluhkan Turunnya Omzet Watermark Ketik
Hermin sedang melayani pelanggan di lapaknya di Pasar Relokasi Stadion Brantas Kota Batu, Selasa (21/11/2023). (Foto: Sholeh/ketik.co.id)

KETIK, BATU – Harga cabai rawit tembus Rp 90 ribu perkilo di Kota Batu. Pantauan di Pasar Relokasi Stadion Brantas Kota Batu, Selasa (21/11/2023), pedagang mulai mengeluh atas kenaikan harga cabai rawit tersebut. Hal itu karena daya beli masyarakat menjadi turun. Sehingga omzet pedagang juga mengalami penurunan.

Hermin, pedagang cabai di pasar relokasi stadion Brantas Kota Batu mengatakan, kenaikan harga cabai rawit terjadi sejak sebulan lalu. Setiap hari harga komoditas pedas tersebut terus merangkak naik.

"Setiap hari naik terus mas. Sekarang Rp 90 ribu, Kemarin masih Rp 85 perkilo. Setiap hari naik Rp 5 ribu," katanya.

Karena harga cabai rawit terus naik, ujar Hermin, daya beli masyarakat menjadi turun. Banyak pelanggannya yang mengurangi pembelian cabai. Saat harga cabai normal, yang biasa membeli 1 kg sekarang hanya membeli setengah atau bahkan seperempat kilo gram.

"Kalau harga normal cabai rawit itu ya ada di kisaran 30 ribu perkilo. Karena harga terus naik, saya yang biasanya sehari menjual sekitar 1 kuintal lebih. Sekarang ya cuma laku 50 kg sehari," urainya.

Menurut Hermin, mahalnya harga cabai ini akan berlangsung lama. Itu karena persediaan cabai dari petani sangat sedikit. Menurutnya, banyak petani yang sudah kehabisan stok cabai rawit di sawah. Rata rata petani saat ini baru mulai menanam cabai rawit.

"Kalau cabai yang saya jual ini kiriman dari Banyuwangi. Kebanyakan pedagang cabai di pasar ini juga dapat kiriman dari Banyuwangi atau Jember. Karena Cabai yang asli dari kota batu sudah habis," jelas Hermin.

Sementara, Puji Astutik, salah satu pembeli mengaku terpaksa harus mengurangi pembelian cabai. Itu karena, kalau ia paksaan membeli cabai sama seperti ketika harganya stabil. Maka, modal nya untuk berjualan akan habis untuk membeli cabai saja.

"Ya terpaksa harus dikurangi mas. Kalu dipaksa beli kan mahal. Jadi, untuk beli bahan yang lain modalnya habis," kata perempuan penjual bakso ini.

Dikatakan Puji, Cabai rawit merupakan bahan utama untuk membuat sambal. Tidak mungkin, lanjut Puji, bakso disajikan tanpa adanya sambal. Apalagi kota batu memiliki hawa yang dingin. Sehingga, makan yang pedas pedas sudah menjadi kebutuhan warga maupun wisatawan. 

"Kalau bakso itu wajib ada sambelnya. Saya sehari bisa menghabiskan 3- 5 kg sehari. Kalau sekarang saya batasi cuma 2 sampai 3 kg sehari," ujarnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Kota Batu cabai pasar harga naik pedagang