Gus Muhdlor: Kami Carikan Tempat Aman dan Kirim Bantuan untuk Korban Banjir di Waru

Editor: Fathur Roziq

7 Februari 2024 06:50 7 Feb 2024 06:50

Thumbnail Gus Muhdlor: Kami Carikan Tempat Aman dan Kirim Bantuan untuk Korban Banjir di Waru Watermark Ketik
Kepala BPBD Sidoarjo Dwijo Prawito membagikan selimut dan makanan kepada pengungsi korban banjir di Desa Waru dan Desa Bungurasih, Kecamatan Waru, pada Selasa malam (6/2/2024). (Foto: Dinas Kominfo Sidoarjo).

KETIK, SIDOARJO – Air bah melanda tiba-tiba. Ratusan rumah warga di sekitar aliran Kali Buntung kebanjiran di Kecamatan Waru. Anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang-orang lanjut usia terpaksa mengungsi tanpa persiapan apa-apa. Makanan maupun perlengkapan. Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) menyatakan siap memenuhi kebutuhan mereka.

Para pengungsi itu, antara lain, warga Desa Waru dan Desa Bungurasih. Luapan air Kali Buntung benar-benar merepotkan. Mereka kebanjiran. Air menggenang setinggi 5 sampai 30 sentimeter di Desa Waru. Kondisi lebih parah menimpa Desa Bungurasih dan sekitarnya. Termasuk, kawasan Terminal Purabaya. Kondisinya terkepung banjir di Waru.

Tinggi air mencapai 15 sampai 50 sentimeter. Ratusan warga kewalahan. Warga Desa Waru berbondong-bondong mengungsi ke Masjid Al Matin BPBD Jatim dan Musala H. Rois, Krajan Kulon Waru. Masing-masing ada 20 dan 30 orang.

Bagaimana warga Desa Bungurasih? Sekitar 40 orang segera mengungsi ke Gedung Serbaguna Bungurasih. Adapun 33 orang lainnya berlindung di Masjid Al-Ikhlas di Bungurasih Timur. Sejak Selasa malam (6/2/2024) hingga Rabu siang (7/2/20024), banjir di Waru belum surut.

Bupati Gus Muhdlor memastikan Pemkab Sidoarjo memenuhi kebutuhan dasar warga korban banjir di Waru itu. Desa Waru dan Desa Bungurasih. Gus Muhdlor mengurus Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo ke lokasi.

Hari ini juga (7/2/20024), pengungsi dikirimi bantuan makanan siap saji. Juga biskuit, dan air mineral. Mereka juga dicarikan tempat yang paling aman. Untuk perlindungan, Gus Muhdlor mengirim selimut agar mereka tidak kedinginan. Sebab, hujan masih mungkin terjadi lagi. Lebih-lebih curah hujan mencapai 110 mm. Lebat sekali.

”Kita bantu warga agar dipindah ke tempat yang aman. Kami pastikan juga bantuan makan, selimut, biskuit, dan air mineral terpenuhi,” kata Gus Muhdlor.

Tidak hanya memastikan bantuan untuk pengungsi korban banjir di Waru. Gus Muhdlor juga memerintahkan Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (BM SDA) Sidoarjo untuk menyedot genangan air dengan pompa portabel. Kondisi Kali Buntung, sebagai penyebab banjir di Waru, juga dievaluasi.

Sampah-sampah dibersihkan. Pendangkalan di dasar Kali Buntung dikeruk. Dinas PU BM SDA bersama dinas-dinas lain, camat, dan pemerintah desa setempat turun ke lokasi banjir di Waru.

”Semua bergerak. BPBD, Dinas PU BM SDA, dinas sosial, camat, dan pemerintah desa,” jelas Gus Muhdlor.

Di lokasi banjir di Waru, sejak Selasa malam (6/2), BPBD Sidoarjo menyerahkan bantuan peralatan dan makanan. Kepala BPBD Sidoarjo Dwijo Prawito menyebutkan BPPD mendata lebih kurang 200 rumah warga Desa Waru tergenang air. BPBD Sidoarjo membagi dua titik lokasi bencana di Desa Bungurasih.

”Yakni Desa Bungurasih Barat dan Desa Bungurasih Timur. Jumlah KK warga Bungurasih Barat yang terdampak lebih kurang 875 KK. Di Desa Bungurasih Timur, jumlahnya lebih kurang sama,” terang Dwijo.

Saat ini BPBD Sidoarjo masih terus memantau lokasi banjir di Waru. Selalu memonitor dan mengukur tinggi genangan air dari waktu ke waktu. (*)

Tombol Google News

Tags:

Gus Muhdlor Banjir di Waru BPBD Sidoarjo Bupati Sidoarjo Kali Buntung terminal purabaya Desa Waru Desa Bungurasih Dinas PU BM SDA