Gunung Ili Lewotolok 108 Kali Erupsi, Muntahkan Lava dan Hujan Abu

Jurnalis: S. Widodo
Editor: M. Rifat

25 Maret 2023 03:31 25 Mar 2023 03:31

Thumbnail Gunung Ili Lewotolok 108 Kali Erupsi, Muntahkan Lava dan Hujan Abu Watermark Ketik
Ilustrasi Gunung Ili Lewotolok yang 108 kali erupsi, Jumat (24/3/2023). (Foto: BNPB)

KETIK, LEMBATA – Gunung Api Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, kembali mengalami erupsi dengan memuntahkan lava pijar, hujan abu, hingga bau belerang pada Jumat (24/3/2023).

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ili Lewotolok di Desa Laranwutun melaporkan terjadi 108 kali erupsi sepanjang Jumat (24/3) sore hingga malam.

Berdasarkan laporan tertulis yang dikeluarkan PPGA Ili Lewotolok, erupsi yang terjadi pada Jumat (24/3) pukul 22.24 Wita juga menimbulkan bau belerang di sekitar PPGA yang dirasakan petugas PPGA.

"Tercium bau belerang di PPGA," mengutip laporan tertulis PPGA, Sabtu dini hari pukul 00.28 Wita.

Petugas PPGA juga melaporkan terjadi hujan abu di sekitar Desa Waowala dan perumahan baru Desa Podu, Kecamatan Ile Ape.

"Hujan abu tipis jatuh di desa Waowala sampai di perumahan Podu Kec. Ile Ape," lanjut laporan itu.

Perumahan Podu adalah permukiman baru yang dibangun pemerintah untuk merelokasi warga dari beberapa desa yang masuk dalam daerah rawan bencana Gunung Ile Lewotolok.

Dalam laporan yang sama, guguran lava pijar dimuntahkan dari kawah Gunung Api Ile Lewotolok saat erupsi pada Jumat (24/3) pukul 22.24 Wita. Namun, PPGA menyebut jarak luncur guguran tersebut tidak teramati.

"Satu kali guguran pukul 22.24 Wita, jarak luncur tidak dapat teramati," dikutip dari laporan PPGA.

Gunung Api Ile Lewotolok mengalami 108 kali erupsi, pada Jumat (24/3). Gunung yang saat ini masih berada pada status level II (waspada) itu mengalami erupsi pertama pada Jumat (24/3) pukul 17.44 Wita

"Teramati 108 kali letusan dengan tinggi 300-700 meter dan warna asap putih dan kelabu di atas puncak kawah," sebut PPGA dalam laporan yang dikeluarkan pada pukul 00.28 Wita

Akibat erupsi tersebut, petugas mengingatkan masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari pusat gunung api.

"Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung /pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok," imbau petugas PPGA dalam laporannya.

"Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit," lanjut petugas.

Dalam laporan juga disebutkan terlihat semburan lava pijar dengan ketinggian 350 meter hingga 500 meter di atas permukaan puncak.

Letusan juga disertai suara gemuruh dan dentuman lemah hingga kuat. "Teramati lava pijar lk 350-500 m.dpck, letusan disertai suara gemuruh/dentuman lemah hingga kuat," tulis PPGA dalam laporan tersebut.

Pada Rabu (22/3), gunung ini juga mengalami empat kali erupsi. Itu dimulai pukul 05.17 Wita, disusul erupsi kedua pada pukul 16.23 Wita, dan erupsi ketiga 16.50 WITA serta pukul 20.16 Wita.(*)

Tombol Google News

Tags:

gunung illi Lewotolok ntt erupsi 108 kali