Gubernur Bali Tolak Israel, Indonesia Terancam Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Jurnalis: M. Rifat
Editor: Marno

27 Maret 2023 08:53 27 Mar 2023 08:53

Thumbnail Gubernur Bali Tolak Israel, Indonesia Terancam Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Watermark Ketik
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga dalam konferensi Pers. (Dok. PSSI)

KETIK, JAKARTA – Indonesia terancam batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 setelah FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-20 yang seharusnya digelar di Bali pada 31 Maret 2023.

Padahal, sejumlah stadion yang akan digunakan untuk perhelatan tersebut sudah disiapkan, termasuk Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali.

Pembatalan drawing Piala Dunia U-20 itu tidak terlepas dari surat penolakan terhadap keikutsertaan Timnas Israel yang dilayangkan Gubernur Bali Wayan Koster. Surat tersebut dilayangkan Koster kepada Menteri Pemuda dan Olahraga yang saat itu masih dijabat Zainudin Amali.

"Kami mohon agar Bapak Menpora mengambil kebijakan untuk melarang tim dari Israel ikut bertanding di Bali. Kami, Pemprov Bali, menolak keikutsertaan Israel bertanding di Bali," tulis Koster dalam surat tersebut.

Koster beralasan pemerintah Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan pemerintah Israel. Selain itu, menurutnya, kebijakan politik Israel terhadap Palestina tidak sejalan dengan kebijakan politik pemerintah Indonesia.

"Yang sampai saat ini masih menjadi masalah serius politik regional," ungkapnya.

Pada suatu kesempatan, Koster pun membeberkan alasannya menolak Tim Nasional Israel U-20 bertanding di Bali saat Piala Dunia U-20. Politikus PDI Perjuangan itu menuturkan Israel menjajah Palestina.

"Kami menolak karena Israel melakukan gangguan atau penjajahan terhadap Palestina," tutur Koster di Karangasem, Jumat (24/3/2023).

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah mengecek kesiapan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (12/3/2023). Erick mengatakan persiapan Stadion Kapten I Wayan Dipta sudah baik. Menurutnya, hanya beberapa hal yang perlu segera dirampungkan dari proyek perbaikan stadion tersebut.

"Kesiapan Bali saya rasa baik, tinggal kami dorong bagaimana penyelesaian tambahan lahan parkir di depan dan di belakang stadion," kata Erick di sela-sela kunjungannya di Stadion Dipta.

Untuk diketahui, Israel menjadi satu dari 24 negara yang bertanding pada Piala Dunia Sepakbola FIFA U-20 Tahun 2023. Menurut jadwal semula, kompetisi ini akan digelar pada 20 Mei-11 Juni 2023. Selain Bali, perhelatan FIFA U-20 rencananya akan digelar di enam provinsi di Indonesia, yakni DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.

Surat penolakan Koster terhadap Timnas Israel berujung pembatalan drawing Piala Dunia U-20 2023 oleh FIFA. Kini, PSSI mulai menghitung konsekuensi terkait kemungkinan pembatalan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.

"Kami dari PSSI sedang memikirkan penyelamatan sepakbola Indonesia. Karena sanksi FIFA bisa mengucilkan sepakbola Indonesia dari dunia," kata Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga, dalam keterangan pers, Senin (27/3/2023).

Arya mengungkapkan setelah pembatalan ini, belum ada kepastian lebih lanjut kapan drawing Piala Dunia U-20 akan digelar. Ia menyebut situasi saat ini masih serba tidak pasti.

"Mengenai kapan waktu drawing dan di mana, kami belum dapat informasi dari FIFA. Saat ini kami sedang memikirkan cara bagaimana Indonesia khususnya sepakbola tidak dikucilkan dalam suatu ekosistem sepakbola," ujarnya.

Di sisi lain, pembatalan drawing ini disebut-sebut akan menimbulkan efek domino. Ada potensi Piala Dunia U-20 yang seharusnya digelar 20 Mei mendatang akan mundur.

Selain itu, ada juga kekhawatiran Piala Dunia U-20 batal digelar di Indonesia. FIFA bisa saja membatalkan dengan alasan Indonesia tak cakap menjadi tuan rumah, atau hak tuan rumah dipindahkan ke negara lain.

"Kami berharap dan memohon pecinta sepakbola Indonesia yang mau sepakbola maju untuk tetap tenang. Kami mencoba mencari solusi dan berbicara dengan FIFA dalam waktu dekat," tandasnya.

Arya menyebut Ketum PSSI Erick Thohir akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri sebagai penanggung jawab diplomasi dan politik luar negeri Indonesia. Termasuk dengan Kemenpora sebagai Inafoc atau penanggung jawab pelaksana Indonesia. Koordinasi tersebut, kata Arya, untuk mencari solusi dan menyelamatkan sepakbola Indonesia.(*)

Tombol Google News

Tags:

Piala Dunia U20 tuan rumah batal Indonesia Israel bali Gubernur