Di Sidoarjo, Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Meninggal, Pemkab dan KPU Sidoarjo Beri Santunan

Editor: Fathur Roziq

21 Februari 2024 11:52 21 Feb 2024 11:52

Thumbnail Di Sidoarjo, Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Meninggal, Pemkab dan KPU Sidoarjo Beri Santunan Watermark Ketik
Bupati Ahmad Muhdlor Ali bersama Kepala Dinkes Dr Fenny Apridawati dan Ketua KPU Sidoarjo M. Iskak memberikan santunan untuk keluarga almarhum Sutony, anggota PPS Desa Lebo yang meninggal pada Rabu pagi. (21/2/2024). (Foto: Istimewa)

KETIK, SIDOARJO – ”Pahlawan” demokrasi gugur. Diduga akibat kelelahan dalam melaksanakan tugas sebagai penyelenggara Pemilu 2024, seorang anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Lebo bernama Sutony meninggal pada Rabu pukul 10.00 (21/2/2024). Jenazah dikuburkan di Tempat Pemakaman Umum Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo.

Menurut informasi, Sutony mengeluh kurang sehat pada Selasa malam (20/2/2024). Oleh rekan-rekannya di PPS Desa Lebo, lelaki 64 tahun tersebut disarahkan pulang. Agar beristirahat dari kesibukan PPS yang sedang pleno rekapitulasi penghitungan suara di Kecamatan Kota Sidoarjo.

”Tadi pagi mendengar beliau sudah berpulang (meninggal, red),” kata Komisioner KPU Sidoarjo Bidang Teknis Penyelenggaraan Ana Azizah kepada wartawan pada Rabu (21/2/2024).

Ana menambahkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidoarjo kerap mengingatkan kepada petugas pelaksana pemilu agar saling memperhatikan. Sama-sama mengingatkan satu dengan yang lain. Misalnya saat waktu makan dan beristirahat. Juga, mengatur manajemen waktu rekapitulasi agar tidak sampai dini hari.

Mengapa? Sebab, tahapan rekapitulasi penghitungan suara sangat panjang. KPU Sidoarjo menjadwalkan rekapitulasi di tingkat kecamatan berlangsung pada 15 Februari hingga 2 Maret.

”Selamat jalan pahlawan demokrasi. Jasamu akan selalu kami kenang. Semoga semua lebih menghargai proses pemilu. Kami sangat berduka,” ujarnya.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali juga bertakziah ke rumah almarhum Sutony. Gus Muhdlor, sapaan Bupati Ahmad Muhdlor, memberikan santunan kepada keluarga almarhum. Juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas jasa-jasa beliau.

Gus Muhdlor menyampaikan duka yang sangat mendalam. Peristiwa tersebut juga menjadi pembelajaran untuk perbaikan ke depan. ”Saya ingin menyampaikan duka. Kami berbelasungkawa bersama KPU Sidoarjo beserta semua jajaran yang hadir,” ungkapnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo Dr Fenny Apridawati MKes menjelaskan, almarhum Sutony sempat dilarikan ke Rumah Sakit Delta Surya sekitar pukul 02.00. Almarhum juga mendapatkan perawatan intensif di ICU. Namun, nyawa lelaki 64 tahun tersebut tidak tertolong.

”Waktu dapat kabar, kami langsung dan segera berkoordinasi dengan Puskesmas Urangagung dan pemerintah desa,” katanya.

Berdasar diagnosis rumah sakit, Sutony diketahui datang dengan tingkat kesadaran rendah. Demam tinggi di atas 41 derajat Celcius. Almarhum juga mengalami penyumbatan pembuluh darah.

Selama pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14 Februari lalu, Dinas Kesehatan atau Dinkes Sidoarjo menyiagakan ribuan tenaga kesehatan (nakes). Baik dokter, perawat, bidan, maupun petugas farmasi. 

Selain layanan kesehatan, lanjut Dr Fenny, Dinkes Sidoarjo juga menyediakan vitamin untuk semua petugas PPS. Total semua anggota KPPS berjumlah 38.692 orang. Masing-masing Becefort, Hemafort, vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin B1, vitamin B6, dan Fe. 

”Vitamin itu diberikan per orang masing-masing dua tablet. Sesuai dengan stok yang ada,” tambah Dr Fenny. (*)

 

Tombol Google News

Tags:

pemilu2024 Gus Muhdlor Bupati Muhdlor sidoarjo PPS Meninggal Dinkes Sidoarjo KPU Sidoarjo