Dalam Penelitiannya, Mahasiswi Untag Ungkap Harga Murah Tiktok Shop Hancurkan UMKM Konvensional

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: M. Rifat

23 Februari 2024 19:01 23 Feb 2024 19:01

Thumbnail Dalam Penelitiannya, Mahasiswi Untag Ungkap Harga Murah Tiktok Shop Hancurkan UMKM Konvensional Watermark Ketik
Mahasiswi Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Untag Surabaya Aisyah Maharani, S.Pd saat menjelaskan penelitiannya (23/2/2024). (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Mahasiswi Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Untag Surabaya Aisyah Maharani menginisiasi sebuah penelitian berjudul Makna Predatory Pricing dan meresponsnya di Social Commerce: Studi Fenomenologi pada UMKM Konvensional di Surabaya.

Penelitian ini dibimbing Dosen Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Dr. Merry Fridha Tri Palupi, M.Si., dan Dr. Bambang Sigit Purnomo, S.Sos., M.Si.

Predatory pricing sendiri merupakan fenomena perdagangan yang berorientasi untuk menjual barang dengan harga yang lebih murah daripada harga pasar.

Penelitian ini bertujuan untuk mendalami fenomena predatory pricing yang muncul dalam praktik bisnis di platform social commerce, khususnya pada UMKM konvensional di Surabaya.

Menurutnya, penelitian ini muncul sebagai respons terhadap fenomena Tik Tok Shop yang telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.

"Latar belakangnya ketika masyarakat resah dengan maraknya fenomena Tik Tok Shop, sebuah bentuk social commerce yang bisa menjual segala hal, namun bahkan beberapa waktu lalu sempat ditutup," ungkapnya pada Jumat (23/2/2024).

Dia juga mengaku bahwa gagasan ini pertama kali muncul setelah berdiskusi dengan dosen pembimbingnya.

Menurutnya inspirasi penelitian ini bermula dari diskusi tentang kekhawatiran yang muncul akibat peralihan toko konvensional ke platform online yang viral.

"Kepekaan ini didorong oleh dosen pembimbing saya yang mengamati bahwa harga barang-barang yang dijual melalui social commerce tersebut sangat murah dan mudah dijangkau oleh teknologi," jelas Mahasiswa asal Surabaya ini.

Selain itu, Aisyah juga mengungkapkan temuan dari penelitiannya yang menggambarkan dampak dari social commerce tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan yang signifikan bagi UMKM konvensional, meskipun tidak merata di semua sektor. Sektor yang paling terdampak adalah pelaku usaha di bidang fashion dan makanan.

"Namun, di bidang kosmetik, fenomena social commerce justru menjadi peluang bagi mereka untuk memperoleh barang dengan harga grosir yang lebih murah untuk kemudian dijual kembali," ungkapnya.

Dengan adanya penelitian ini, Mahasiswa Mikom ini berharap agar masyarakat dan UMKM dapat lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi di masa mendatang.

“Manfaatnya agar masyarakat dan UMKM lebih bijak dengan adanya social commerce, serta mampu memanfaatkan perkembangan teknologi ini agar tidak tegerus oleh zaman,” terangnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Untag Surabaya Aisyah Maharani S.Pd TikTok Shop UMKM Konvensional Magister Ilmu Komunikasi Dr. Merry Fridha Tri Palupi