KETIK, MALANG – DPC Gerindra Kabupaten Malang meminta agar kadernya Unggul Nugroho mundur dari jabatannya sebagai Anggota DPRD Kabupaten Malang. Ini guna merespons aksi Unggul yang daftar sebagai Cabup Malang melalui PKB, Rabu, (1/5/2024).
"Kalau dari kami tidak apa-apa yang bersangkutan daftar Cabup Malang ke PKB. Karena sosoknya bukan pengurus partai (hanya kader)," ujar Sekretaris DPC Gerindra Kabupaten Malang, Ziaul Haq kepada Media Nasional Ketik.co.id.
Lebih lanjut ia mengatakan, Unggul memang saat ini sebagai kader Gerindra Kabupaten Malang. Terlebih hingga sekarang, Unggul juga menjabat sebagai Anggota DPRD Kabupaten Malang dari Fraksi Gerindra yang masih aktif.
"Apalagi yang bersangkutan akan demisioner tiga bulan lagi. Apa yang dilakukan dia bukan mencerminkan sikap partai," kata Zia. Namun, secara etika, kata ia, lebih baik Unggul Nugroho mengundurkan diri dari Anggota DPRD.
"Supaya mempermudah tujuannya, sebaiknya mengundurkan diri," tuturnya. Maka dari itu Zia juga menegaskan, Unggul dilarang membawa-bawa nama Gerindra Kabupaten Malang terutama untuk kepentingan pilkada.
"Karena yang dilakukan bersangkutan adalah atas nama pribadi bukan partai. Padahal Pak Unggul juga ikut dalam rapat kemarin. Seharusnya sudah paham arah Gerindra di pilkada itu seperti apa," jelasnya.
Diberitakan Ketik.co.id sebelumnya, Anggota DPRD Kabupaten Malang sekaligus kader Gerindra Unggul Nugroho daftar Cabup Malang melalui PKB.
Ia datang langsung ke Kantor DPC PKB Kabupaten Malang untuk mendaftar, Rabu, (1/5/2024).
Saat datang mendaftar, ia diterima langsung Ketua DPC PKB Kabupaten Malang Ir H Kholiq, Sekretaris DPC PKB Kabupaten Kuncoro dan Panitia Pendaftaran Desk Pilkada.
Dokumen pendaftaran diserahkan langsung Unggul Nugroho kepada Ketua DPC PKB Kabupaten Malang, Ir H Kholiq. Kader Gerindra, Unggul Nugroho menyampaikan alasannya mendaftarkan Cabup Malang melalui PKB.
"Karena di Gerindra belum buka pendaftaran, jadi daftar di sini (PKB). Kalau nanti buka ya daftar," ucapnya disinggung mengenai pendaftaran Cabup Malang ke PKB tersebut. (*)
