Cuaca Panas di Kota Malang, Waspadai Gejala Heat Stroke!

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: M. Rifat

3 Oktober 2023 10:05 3 Okt 2023 10:05

Thumbnail Cuaca Panas di Kota Malang, Waspadai Gejala Heat Stroke! Watermark Ketik
Ilustrasi seseorang meminum air putih di cuaca panas untuk mencegah heat stroke. (Foto: freepik)

KETIK, MALANG – Masyarakat perlu mewaspadai dampak dari cuaca panas yang melanda Kota Malang selama beberapa hari terakhir ini. Udara panas berpotensi menimbulkan dehidrasi dengan keluhan yang mengarah pada heat stroke atau sengatan panas.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang Husnul Muarif meminta masyarakat untuk waspada jika mengalami beberapa gejala yang mengarah pada heat stroke. Di antaranya merasa pusing, mual, keringat dingin, hingga merasa ingin pingsan.

"Heat stroke itu karena udara kering, kemudian suhu luar meningkat yang berpengaruh pada suhu tubuh dan berpotensi dehidrasi. Dari dehidrasi itu menyebabkan keluhan yang mengarah ke heat stroke. Misal pusing, mual, sampai rasanya mau pingsan, kadang keringat dingin. Itu gejala-gejala awal yang harus diwaspadai karena adanya perubahan suhu ekstrim di luar," jelas Husnul pada Selasa (3/10/2023).

Ia menjelaskan bahwa keluhan heat stroke sering ditemukan oleh jamaah umroh atau haji lantaran cuaca di Arab Saudi yang cenderung panas dan kering. Namun tidak menutup kemungkinan gejala heat stroke bisa terjadi di Kota Malang pada musim kemarau seperti saat ini.

Masyarakat tidak perlu khawatir, sebab terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani gejala heat stroke. Menurut Husnul, salah satu caranya dengan memastikan ketercukupan asupan cairan dalam tubuh.

"Menanganinya segera evakuasi ke tempat teduh. Kalau memakai baju yang ketat, segera longgarkan bajunya. Jika kondisi memungkinkan, untuk diberikan asupan cairan. Itu pertolongan sementara, setelah itu langsung menghubungi faskes terdekat," jelasnya.

Husnul mengimbau supaya masyarakat tidak beraktivitas di luar ruangan dalam tempo yang cenderung lama. Namun jika terpaksa maka masyarakat perlu menggunakan alat pelindung tambahan seperti payung maupun alat penutup kepala lainnya.

"Lindungi dengan beberapa alat pelindung misalnya payung atau tutup kepala sehingga paparan panasnya bisa berkurang. Lagi-lagi, harus cukup asupan cairan sekalipun tidak merasa haus," tegasnya.

Jika penanganan pada heat stroke dilakukan dengan tepat maka dampak yang dirasakan pun tidak akan terlalu parah. Namun masyarakat tetap harus waspada, terutama jika memiliki riwayat penyakit bawaan, seperti diabetes, dan lainnya.

"Parah atau tidak itu tergantung kondisi di awal. Artinya kalau gejala ini bisa terdeteksi lebih awal, penanganan lebih cepat, maka tidak parah. Tapi kalau belum terdeteksi, kondisinya tidak baik, misalnya ada penyakit penyerta seperti diabetes militus, itu akan memperparah kondisi pada saat sengatan panas terjadi," tambah Husnul.

Sementara itu berdasarkan pengamatam Kepala Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan, 10 Kantor Wilayah BMKG Jawa Timur memiliki suhu yang berkisar di antara 33-36 derajat celcius. Suhu tersebut akan dirasakan hingga 15 hari ke depan dimulai pada Senin (2/10/2023) lalu. Terlebih pada tanggal 12-14 Oktober 2023 diprediksi posisi matahari tepat berada di wilayah Jawa Timur.

"Suhu maksimum yang tinggi ini masih akan kita rasakan bersama hingga 15 hari ke depan. Maka perlu diwaspadai terutama pada tanggal 12-14 Oktober 2023 pada saat posisi matahari tepat berada di wilayah Jawa Timur. Pada saat itu, BMKG Juanda memperkirakan suhu udara dapat mencapai tingkat maksimum yakni 37 derajat celsius," jelas Taufiq.(*)

Tombol Google News

Tags:

Heat Stroke sengatan panas Dinkes Kota Malang Kota Malang dehidrasi