KETIK, SIDOARJO – ”Jembatan Kedungpeluk yang ambruk itu sebenarnya akan dibangun tahun 2025. Namun, melihat kondisinya seperti ini, pergeseran anggaran (2024) kita lakukan untuk segera membangun jembatan ini.”
Begitulah kata Plt Bupati Sidoarjo Subandi saat melakukan inspeksi ke lokasi Jembatan Kedungpeluk, Kecamatan Candi, yang ambruk pada Selasa (16 Juli 2024) lalu.
Subandi ingin warga Desa Kedungpeluk dan sekitarnya bisa segera beraktivitas seperti semula. Kegiatan pendidikan, usaha, layanan kesehatan, dan sebagainya bisa terpenuhi.
Saat ini, akhir Oktober 2024, pembangunan jembatan baru untuk pengganti Jembatan Kedungpeluk tinggal pengaspalan. Tidak lama lagi atau November 2024 mendatang, jembatan baru itu selesai.
Calon Bupati Sidoarjo Subandi saat menjabat Plt Bupati Sidoarjo melakukan inspeksi ke lokasi Jembatan Kedungpeluk yang ambruk pada Juli 2024 lalu. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Warga sekitar menyambut baik pembangunan Jembatan Kedungpeluk yang baru itu. Salah satunya Kusnadi, petambak dan pengusaha perikanan.
”Alhamdulillah. Saya mewakili warga dan sebagai salah satu ketua RT di Desa Kedungpeluk mengucapkan terima kasih. Jembatan baru bisa segera selesai,” kata lelaki yang biasa disapa dengan panggilan Kaji Bhotok itu.
Dia juga mendapatkan titipan ucapan terima kasih dari para pengusaha dan petani tambak di Desa Kedungpeluk. Ucapan itu ditujukan kepada Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Sidoarjo Dwi Eko Saptono. Sebab, pembangunan jembatan baru di Kedungpeluk bisa dipercepat untuk memenuhi harapan warga.
”Terima kasih khususnya juga buat Bapak Plt Bupati Subandi yang mempercepat pembangunan jembatan hingga bisa selesai awal November,” tambah Kaji Bhotok.
Kondisi jembatan baru di Kedungpeluk saat ini menunggu pengaspalan. Itu tahap akhir. Pengasapalan jembatan dijadwalkan berlangsung sepekan ke depan. Setelah itu, barulah jembatan baru Kedungpeluk bisa digunakan. Akses transportasi masyarakat bisa lancar kembali.
Ramai diberitakan sebelumnya, Jembatan Kedungpeluk patah dan ambruk pada Selasa (16 Juli 2024) lalu. Jembatan ambruk setelah dilewati truk bermuatan tanah urukan. Plt Bupati Subandi saat itu segera melakukan sidak ke lokasi.
Dia meminta pembangunan jembatan baru dipercepat. Yang semula direncanakan mulai dibangun pada 2025. Pelaksanaannya dipercepat pada akhir 2024. November 2024 selesai. Beberapa kali Plt Bupati Sidoarjo Subandi mendatangi lokasi.
Saat itu, Plt Bupati Sidoarjo Subandi meminta Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air Sidoarjo meminjam jembatan Bailey ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Jembatan ini menjadi akses sementara bagi warga untuk bisa beraktivitas.
Mengapa? Karena ambruknya jembatan itu berakibat serius. Petambak udang harus kehilangan banyak biaya tambahan untuk mengangkut hasil panennya. Sebab, para petambak harus mengangkut secara estafet udang untuk dikirim ke luar kota dan keluar pulau.
Ribuan warga Desa Kedungpeluk berminggu-minggu tidak bisa beraktivitas dengan normal. Masyarakat terisolasi. Warga lalu membangun jembatan swadaya. Pada Minggu malam (28/7/2024), jembatan alternatif selesai.
Pada Agustus 2024, Pemkab Sidoarjo membangun jembatan Bailey. Ini juga solusi sementara sebelum pembangunan jembatan baru selesai. Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (BM SDA) Kabupaten Sidoarjo Dwi Eko Saptono terus memantau proses pembangunan jembatan Bailey tersebut.
Pada awal Oktober 2024, pembangunan jembatan baru dimulai. Alat berat diterjunkan untuk pemasangan double uditch (DUB) jembatan. Pemasangan DUB dan tiang pancang dilakukan 7 sampai 12 Oktober 2024.
Plt Bupati Sidoarjo Subandi saat itu mengatakan jembatan permanen Kedungpeluk menggunakan double u-dict. Kekuatannya bisa mencapai 30 ton. Volume panjangnya pun juga bertambah. Jika dulu sekitar 5 meter, namun jembatan permanen Kedungpeluk yang baru nanti 7 meter.
”Pengerjaannya juga cukup cepat. Butuh 2 bulan saja jembatan permanen Kedungpeluk selesai dibangun,” ungkapnya.
Bentang Jembatan Kedungpeluk yang baru sudah selesai dibangun. Mulus. Tinggal pengaspalan. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Pada 29 Oktober 2024 lalu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (SDA) Sidoarjo Dwi Eko Saptono mengeluarkan surat pemberitahuan tentang rencana pengaspalan Jembatan Kedungepeluk yang baru. Pengaspalan dilakukan mulai Rabu pagi (30 Oktober 2024) pagi sampai Kamis (31 Oktober 2024) pukul 22.00.
Calon Bupati Sidoarjo Subandi mengucapkan terima kasihnya juga atas dukungan warga Desa Kedungpeluk selama proses pembangunan jembatan baru. Dia juga mengapresiasi kinerja pimpinan dan jajaran Pemkab Sidoarjo, khususnya Dinas PU Bina Marga dan SDA Sidoarjo.
Calon Bupati Sidoarjo Subandi berharap. Dengan selesainya jembatan baru di Kedungpeluk itu, aktivitas masyarakat bisa normal kembali. Sebab, Jembatan Kedungpeluk merupakan akses satu-satunya bagi warga untuk menjalankan kegiatan sehari-hari.
”Kami juga minta maaf apabila selama pembangunan jembatan aktivitas warga sempat terganggu,” tambah calon Bupati Sidoarjo Subandi yang berpasangan dengan calon Wakil Bupati Mimik Idayana tersebut.
Pembangunan di Desa Kedungpeluk tidak berhenti hanya sampai pembuatan jembatan baru. Pada Februari 2025, lanjut calon Bupati Sidoarjo Subandi, akan ada pembangunan dam baru di lokasi yang sama. Berdekatan dengan jembatan yang baru selesai dibangun.
Dam Kedungpeluk juga akan dibongkar. Diganti dam baru. Pintu-pintu airnya diperbesar dan diperluas. Tujuannya, memudahkan aliran dari Dam Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, menuju ke laut.
Di Desa Kedungpeluk juga bakal dibangun boezem dengan pompa besar-besar. Langkah ini juga akan memudahkan upaya mengatasi banjir yang selama ini menggenangi Desa Kedungbanteng dan sekitarnya.
”Kalau hujan deras dan banjir, airnya bisa ditarik dengan pompa besar itu. Sehingga, genangan air bisa segera teratasi,” tambah calon Bupati Sidoarjo Subandi yang maju didukung oleh Partai Gerindra, Partai Presiden Prabowo Subianto, ini. (*)