KETIK, BONDOWOSO – Di tengah berbagai tahapan Pemilu serentak 2024, awak media diharapkan ikut ambil bagian mendukung terlaksananya pesta demokrasi.
Salah satunya, yaitu media diharapkan tetap menjadi kontrol dan pengawas Bawaslu.
Itu disampaikan Ahmad Zairudin, Kordiv Hukum Dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Bondowoso saat menggelar pertemuan dengan puluhan awak media di Cafe Bunga Pelita, Jumat (8/12/2023) kemarin.
"Itu tentu peran media ada di dalamnya. Karena media ini kalau tidak salah dikatakan sebagai pilar keempat dari demokrasi, " jelasnya.
Pria yang akrab disapa Rudi itu mengatakan, sinergitas media dengan Bawaslu bertujuan agar pesan-pesan yang ingin disampaikan Bawaslu kepada masyarakat dapat terlayani dengan bagi melalui media. Terutama di jaman saat ini, media juga bertugas untuk menangkal berita-berita bohong yang santer melalui media sosial.
"Karena memang di era sekarang di era hoax ini, siapa lagi yang bisa menangkalnya. Siapa lagi yang bisa membendung era ini kalau bukan dari teman-teman wartawan sendiri," lanjutnya.
Untuk itu, ke depan ia berharap kegiatan tersebut dapat berkesinambungan dalam semua proses dan program Bawaslu, seperti penelitian hingga edukasi kepemiluan kepada masyarakat.
"Sampai sekarang belum ada penemuan-penemuan baru terkait persoalan-persoalan seperti itu. Mudah-mudahan nanti kita juga berharap kedepannya ada program yang memang betul-betul bisa meng-cover keinginan besar di internal Bawaslu," pungkasnya.
Dalam acara tersebut, Bawaslu mengundang sejumlah narasumber untuk berdiskusi sejumlah isu kepemiluan hingga pelanggaran yang terjadi.
Narasumber yang turut hadir yakni Dosen UIN Sunan Ampel, Moh Syaeful Bahar, dan Dosen UIN Khas Jember, M Dauwd.(*)
