Banyuwangi Punya Program 'Rindu Bulan', Rintisan Desa Tuntas Wajib Belajar 12 Tahun

Jurnalis: M. Rifat
Editor: Marno

7 Mei 2023 05:44 7 Mei 2023 05:44

Thumbnail Banyuwangi Punya Program 'Rindu Bulan', Rintisan Desa Tuntas Wajib Belajar 12 Tahun Watermark Ketik
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam acara peluncuran Rindu Bulan, Sabtu (6/5/2023)./(Foto: Humas Pemkab Banyuwangi)

KETIK, BANYUWANGI – Pemerintah Banyuwangi berkomitmen meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan meluncurkan Rintisan Desa Tuntas Wajib Belajar 12 tahun (Rindu Bulan). Di momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Banyuwangi siap memfasilitasi warga untuk mengikuti pendidikan hingga setara SMA.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, program Rindu Bulan dilaksanakan berbasis desa/kelurahan. Pada tahap awal, ada 26 desa/kelurahan sebagai pilot project yang akan bergotong royong menuntaskan wajib belajar 12 tahun kepada semua warganya.

“Desa/kelurahan pilot project tersebut merupakan perwakilan dari tiap-tiap kecamatan se-Banyuwangi. Kami libatkan camat, kades, lurah, OPD, hingga tenaga pendidik untuk gerakkan program ini,” ungkap Bupati Ipuk, Sabtu, (6/5/2023).

Rindu Bulan merupakan penajaman dari berbagai inovasi pendidikan yang telah diluncurkan sebelumnya di Banyuwangi. Seperti Gerakan Daerah Angkat Anak Putus Sekolah (Garda Ampuh), Siswa Asuh Sebaya (SAS), uang saku dan uang transport bagi pelajar kurang mampu, beasiswa Banyuwangi Cerdas, Banyuwangi mengajar, program Akselerasi Sekolah Masyrakat (Aksara) dan masih banyak lainnya.

“Inovasi-inovasi yang selama ini dijalankan, kita pertajam lagi dengan Rindu Bulan, harapannya  rata-rata lama sekolah dan rata-rata harapan sekolah di Banyuwangi terkerek naik. Kami memfasilitasi anak-anak usia sekolah maupun warga dewasa yang belum sempat menuntaskan pendidikan hingga setara SMA,” kata Ipuk.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan, Suratno, pemkab telah mengantongi data warga yang akan diintervensi oleh program ini. Data tersebut hasil verifikasi antara data yang ada di Dinas Pendidikan dan desa. Berdasar data tersebut, maka akan dilakukan pendampingan ke warga oleh semua komponen di tiap desa/kelurahan. Mulai guru, kepala sekolah, pengawas, korwilkersatdik, pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), hingga lembaga kursus dan pelatihan (LKP).

"Mereka kami beri tanggung jawab mengajak warga kembali mengikuti pendidikan, minimal setara SMA. Kalau yang usia sekolah, kami kembalikan ke bangku sekolah," kata Suratno.

Dengan inovasi ini, dalam dua tahun ke depan status pendidikan warga Banyuwangi akan semakin meningkat. “Targetnya rata-rata lama sekolah di Banyuwangi bisa meningkat. (*)

Tombol Google News

Tags:

Banyuwangi Pendidikan Pemkab