KETIK, MALANG – Rencana revitalisasi Pasar Buku Wilis mulai terlihat hilalnya. Pasalnya lapak untuk relokasi pedagang sudah mulai didirikan di bagian depan pasar buku tersebut.
Dengan adanya rencana revitalisasi tersebut, para pedagang berharap Pasar Buku Wilis semakin ramai kunjungan. Pasalnya usai pandemi hingga kini, penjualan masih dapat dikatakan sepi.
Namun, salah satu pedagang Abdul Bidin juga mengkhawatirkan relokasi semakin menurunkan minat pembeli untuk datang.
"Ya saya manut saja. Tapi sekarang kan kalau ada relokasi gini, jualannya jadi agak sepi. Apalagi sekolah masih belum masuk, jadinya sepi," ujarnya, Kamis (6/7/2023).
Menurut informasi yang ia dapat, relokasi pedagang akan dilakukan pada pertengahan Bulan Juli. Tepatnya di sekitar 17-18 Juli 2023. Terdapat 38 lapak penjual yang direlokasi secara bergilir dalam dua tahap.
Pedagang lainnya, Sunardi, juga mengkhawatirkan hal yang sama. Tingkat keramaian pembeli biasa dijumpai saat para siswa memasuki tahun ajaran baru. Ia menyayangkan relokasi dilakukan tanpa mempertimbangkan aspek tersebut.
"Padahal ini mau tahun ajaran baru, waktunya panen. Penjualan mau naik lagi setelah pandemi tapi ini ada pembangunan ya, tidak tahu," ujarnya.
Sunardi akan direlokasi pada tahap pertama di lapak yang berukuran 1,5 meter x 2 meter. Kondisi tersebut jauh lebih kecil dibandingkan ukuran lapaknya saat ini, yaitu 2 meter x 3 meter.
"Pedagangnya direlokasi separuh dulu, saya ikut yang pertama. Kalau lapaknya tidak cukup, buku-buku saya nanti dibawa pulang saja," tambahnya.
Para pedagang baerharap usai revitalisasi Pasar Buku Wilis, semakin banyak pengunjung yang tertarik datang untuk membeli buku di sana. Mengingat kondisi Pasar Buku Wilis saat ini sering ditemukan atap bocor yang dapat merusak kualitas buku. (*)
