Awal Menolak, Berujung Cinta Menjadi Polwan

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Marno

1 September 2023 11:13 1 Sep 2023 11:13

Thumbnail Awal Menolak, Berujung Cinta Menjadi Polwan Watermark Ketik
Brigadir Ditha Putri Nurani tidak menyangka sudah 9 tahun menjalani profesi sebagai Polwan, Jumat (1/9/2023). (Foto : M.Khaesar/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Brigadir Ditha Putri Nurani tidak menyangka dirinya sudah sembilan tahun menjalani profesi sebagai Polisi Wanita (Polwan). Sempat tidak mau menjadi polisi, Ditha akhirnya kepincut dengan profesi ini karena banyak Polwan cantik tampil di depan televisi melaporkan arus lalu lintas.

"Awalnya saya tidak mau menjadi polisi takut dengan pendidikannya hingga hitam kulitnya karena harus menjalani latihan yang berat. Tapi sekarang malah cinta sama profesi ini," ungkap Ditha.

Ditha mengaku saat mendaftar di Polres Pamekasan,  semuanya  persyaratan dipersiapkan oleh ibu dan ayahnya. "Karena saat itu saya menolak karena  saya ingin kerja di bank menjadi teler. Tapi orangtua menginginkan saya masuk menjadi polisi.. Saya mengajukan syarat agar semua persyaratan dipersiapkan orang tua dan mereka menyetujui," ucapnya.

Saat menjalani tes bersama tiga temannya, hanya dia yang lolos. Keberhasilan ini membuat jiwa persaingan dirinya mulai bangkit. "Ternyata seru dalam persaingan itu yang membuat saya mulai fokus untuk menjalani latihan," ucap Ditha.

Keraguannya timbul lagi untuk tidak menjadi polisi, setelah dirinya diterima di tiga perguruan tinggi negeri. "Tapi saat itu doa orang tua yang berharap saya menjadi polisi besar, yang membuat saya yakin untuk melanjutkan tes. Akhirnya saya lolos menjadi anggota polisi," ucapnya.

Ditha mengaku kedua orangtuanya sangat mendukung profesinya.Terlebih saat dirinya bertugas di lalu lintas saat lebaran kadang kedua orang tuanya datang ke Surabaya. "Itu yang membuat rasa rindu saya sama keluarga bisa terobati," bebernya.

Saat menjadi anggota polisi, Ditha mengaku senang karena merasa memiliki 7.000 saudara yang tersebar di seluruh Indonesia. "Karena semua Polwan ini adalah saudara kami jadi bisa mendapatkan teman banyak," beber wanita berdarah Sumenep ini.

Ditha mengatakan menjadi seorang Polwan, dirinya dituntut untuk displin, melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. "Namun ada kalanya kita juga harus ada waktu untuk keluarga," bebernya.

Terkait HUT ke-75 tahun Polwan Republik Indonesia, Dhita mengharapkan Polwan semakin tangguh dan dihargai masyarakat. "Sehingga menjadi Polri yang presisi," tutur Polwan yang berdinas di Pusdik Sabhara Porong itu. (*)

Tombol Google News

Tags:

Polwan HUT Polwan ke 75 Polisi Wanita Polri