Anggap Temannya Cupu, Seorang Pelajar di Jakarta Bikin Prank Teror Bom di Mall

Jurnalis: Muhammad Faizin
Editor: Mustopa

3 November 2023 06:25 3 Nov 2023 06:25

Thumbnail Anggap Temannya Cupu, Seorang Pelajar di Jakarta Bikin Prank Teror Bom di Mall Watermark Ketik
Jumpa pers yang digelar polisi terkait prank teror bom di Koja Trade Mall. (Humas Polda Metro Jaya)

KETIK, JAKARTA – Dalam hubungan pertemanan, kerap kali diwarnai prank dengan maksud untuk bercanda. Namun, prank yang dilakukan sejumlah pelajar di Jakarta Utara ini boleh dibilang sudah kelewat batas.

Karena menilai rekannya H terlalu cupu, FA berniat mengerjainya dengan membuat prank. Tak tanggung-tanggung, FA menyamar sebagai teroris Noordin M Top, gembong teroris terkemuka asal Malaysia dan mengirim pesan singkat kepada H bahwa ada bom yang diletakkan di salah satu pusat perbelanjaaan, yakni Koja Trade Mall.

H yang mendapat informasi sumir itu, dengan polosnya menyampaikannya ke pengelola mall tersebut melalui media sosial.

Manajaman Koja Trade Mall yang mendapat informasi itu, langsung menyampaikannya kepada polisi. Sesuai dengan SOP yang berlaku di kepolisian, satu tim gegana dikerahkan untuk menyisir mall tersebut.

Operasional Koja Trade Mall sempat terhenti selama beberapa jam pada Kamis (02/11/2023) kemarin.

“Langkah-langkah selanjutnya yang dilakukan oleh pihak kepolisian atas laporan teror tersebut yakni dengan melakukan penyisiran memastikan tidak adanya bom seperti yang disebutkan,” ujar Kapolsek Koja Kompol Muhamad Syahroni, seperti dilansir dari rilis resmi Polda Metro Jaya pada Jumat (03/11/2023).

Setelah memastikan tidak ada bom, polisi juga menelusuri sumber pemberi informasi tentang adanya bom di Koja Trade Mall tersebut. Rupanya, FA membuat prank untuk mengerjai rekannya H itu tak sendiri.

Polisi kemudian mengamankan sejumlah pelajar dari salah satu SMA di Cilincing, Jakarta Utara, itu karena diduga melakukan ancaman teror bom ke salah satu pusat perbelanjaan mal, yakni Koja Trade Mall.

Selain H dan FA, turut diamankan juga tiga pelajar lain yang berasal dari sekolah yang sama, yakni  RF, KH, SAL

Mereka dijemput polisi pada Kamis (02/11/2023) dari sekolahnya. Dengan masih mengenakan seragam sekolah, empat pelajar putra dan seorang pelajar putri itu dimintai keterangan oleh polisi.

Mereka ditelusuri apakah memiliki afiliasi dengan kelompok jaringan terorisme atau bukan. Turut dimintai keterangan adalah pihak guru dan sekolah serta keluarga dari masing-masing pelajar tersebut.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan kami kepada para orang yang terduga, mereka belum terafiliasi ataupun tidak terafiliasi dengan jaringan-jaringan teroris tertentu,” ujar Syahroni.

“Ini kita buktikan dengan wawancara dengan pihak keluarga dan pihak sekolah yang semuanya kita nyatakan steril,” imbuhnya.

Syahroni menuturkan, motif peristiwa ancaman teror tersebut merupakan prank yang dilakukan diantara mereka para pelajar.

“Motif mereka berdasarkan pengakuan dari saudara FA dan saudara H, mereka ingin ngeprank. Jadi mengeprank saudara H,” kata Syahroni.

Pelajar H dan FA diketahui merupakan satu sekolah dan satu kelas. Sementara peran dari RF yakni memberikan nomor H kepada FA. FA kemudian mengirimkan prank bom tersebut kepada H, yang ternyata diteruskan H ke media sosial KTM.

Adapun peran FA yakni membuat profil teroris Noordin M Top. Sementara KH merupakan ketua kelas dan juga admin grup bersama dengan saudari SAL.

“Karena menurut mereka, maaf-maaf, saudara H ini katanya cupu, atau lemah gemulai, makanya diprank dengan cara seperti itu. Sekali lagi ini hanya motif ngeprank di antara mereka,” paparnya.

Meski sudah merepotkan banyak orang, para pelajar tersebut tidak sampai harus menjalani proses hukum pidana karena masih di bawah umur.

Polisi kemudian meminta agar pihak orang tua, sekolah dan Dinas Pendidikan Jakarta untuk melakukan pembinaan kepada lima pelajar tersebut. (*)

Tombol Google News

Tags:

Teror bom Koja Trade Mall Prank Pelajar SMA Cilincing Jakarta Utara Terorisme teroris