Aktif Sosialisasikan Resistensi Antimikroba, Kota Ambon Terima Penghargaan BPOM RI

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Mustopa

6 Februari 2024 08:25 6 Feb 2024 08:25

Thumbnail Aktif Sosialisasikan Resistensi Antimikroba, Kota Ambon Terima Penghargaan BPOM RI Watermark Ketik
Menteri Kesehatan (Menkes) Rl, Budi Gunadi Sadikin saat memberikan penghargaan kepada Pj. Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena. (Foto: dok Pemkot Ambon)

KETIK, AMBON – Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) mmeberikan penghargaan kepada Kota Ambon sebagai kota terbaik ke-III yang aktif mendukung program pengendalian resistensi antimikroba (AMR) pada rangkaian HUT Badan POM RI tahun 2024 di Jakarta, Minggu (4/2/2024).

Penghargaan bagi kota Ambon diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Rl, Budi Gunadi Sadikin, didampingi Plt. Kepala Badan POM, Dr. Rizka Andalusia, Kepada Pj. Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena.

Pj Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena mengatakan, capaian ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkot Ambon dan BPOM Kota Ambon dalam sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bahaya resistensi antimikroba.

"Penghargaan ini merupakan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para pimpinan daerah yang telah menunjukkan komitmen dan konsistensi nyata dalam mewujudkan dukungannya," kata Bodewin.

Dirinya berharap, dengan penghargaan ini dapat menambah semangat kolaborasi dalam pengawasan dan pengendalian AMR, serta menjadi pengingat akan komitmen yang harus dilaksanakan dan diimplementasikan dalam edukasi pengendalian antimikroba kepada tenaga kesehatan dan masyarakat luas.

"Kolaborasi antara Pemkot, BPOM dan stakeholder terkait lainnya harus terus dilaksanakan," tambahnya.

Sebagai informasi, pengendalian resistensi antimikroba merupakan salah satu program dari BPOM untuk menurunkan angka resistensi antimikroba yang ada di masyarakat. Resistensi antimikroba adalah suatu kondisi di mana ketika mikroba mengalami perubahan seiring waktu dan tidak lagi merespons pengobatan menggunakan antimikroba. 

Hal ini berimplikasi pada infeksi yang menjadi lebih sulit diobati, bahkan dapat menyebabkan kematian pasien. Resistensi antimikroba saat ini hampir tidak mungkin dihindari, namun dapat dikendalikan dan dimitigasi.(*)

Tombol Google News

Tags:

BPOM RI Resistensi antimikroba penghargaan Dinas Kesehatan Pengobatan Sosialisasi