KETIK, MAGETAN – Kampus negeri berbondong-bondong membuka cabang di Magetan dengan sistem Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU). Setidaknya ada tiga kampus negeri yang sudah masuk.
Tahun ini Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ngebut pembangunan Multi Kampus Magetan di Maospati dan direncanakan gedung perkuliahan itu rampung Juli 2023.
Selain Unesa, sebelumnya ada Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang kegiatan belajar mengajarnya sudah berlangsung di Gedung Literasi dan Poltek Perikanan Sidoarjo di Magetan yang menempati bekas gedung SDN Sidokerto.
Hal itu menunjukkan Magetan bakal bertransformasi menjadi Kota Pendidikan selain Kota Wisata karena anugerah alamnya yang luar biasa di lereng timur Gunung Lawu dengan Telaga Sarangan sebagai wisata andalannya.
‘’Bisa dikatakan seperti itu, Magetan menjadi Kota Wisata sekaligus Kota Pendidikan,’’ terang Kepala Bappeda dan Litbang Magetan Elmy Kurnianto Widodo.
Elmy mengatakan Pemkab Magetan sudah menyiapkan sejumlah strategi jitu agar Magetan selau dikunjungi orang. Selain wisata, hadirnya kampus-kampus negeri dapat mendatangkan warga luar daerah cukup besar.
‘’Mereka tidak hanya sekadar berkunjung, tapi tinggal lama di Magetan untuk menuntut ilmu,’’ ungkapnya.
Menurut dia, Pemkab Magetan cukup selektif dalam bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) untuk membuka PSDKU di wilayahnya. Hal itu dibuktikan dengan semakin beragamnya kampus negeri yang sudah masuk dan meneken kerja sama dengan pemkab.
Mulai penguatan pendidikan vokasi maupun non- vokasi. Untuk vokasi ada Politeknik Perikanan, vokasi dan non vokasi UNS dan Unesa.
‘’Intinya yang pertama, pemkab mendekatkan layanan pendidikan dan Kebutuhan pendidikan tinggi sesuai bakat dan minat khususnya bagi warga Magetan dan umumnya bagi warga di Mataraman, Jateng dan sekitarnya,’’ paparnya.
Yang kedua, Pemkab Magetan inigin hadir dalam menekan ketidakmerataan distribusi pendidikan tinggi. Sebab, banyak PTN yang berdiri di kota besar seperti Surabaya, Malang dan Solo.
‘’Sedangkan Nganjuk ke Barat gak ono, hal ini menimbulkan disparitas. Nah, Magetan berinisiatif dengan menjalin kerjasama dengan PTN agar mendirikan kampus di Magetan. Karena biaya hidup, dan akses lalu lintas menjadi pertimbangan untuk kuliag di Magetan,’’ terangnya.
Seluruh prodi yang PTN di Magetan, lanjutnya, merupakan akreditasi A atau Unggul. Hal ini menjadi keuntungan bagi warga Magetan dan masyarakat luar Magetan yang berkuliah di PTN di Magetan.
‘’Intinya pemerintah hadir memberi solusi dan pilihan, jika kuliah di PTN yang sama tapi biaya hidup lebih murah dan kualitas pendidikannya sama,’’ paparnya
Kendati sudah ada tiga PTN yang resmi masuk Magetan, masih ada PTN lain yang ingin membuka kampus di Magetan. Hanya saja, Elmy masih enggan menyebutnya. Meski begitu dia memberikan sejumlah klue.
‘’Yang jelas jurusan yang dibuka ini peluang kerjanya sangat tinggi, saat ini masih negosiasi dengan kementerian terkait, nanti kalau progresnya positif saya update infonya,’’ paparnya.
Ia mengatakan banyaknya kampus PTN di Magetan memberikan gambaran jangka panjang, Magetan akan semakin berkembang baik dari sisi kemajuan kualitas SDM, kualitas hidup hingga menjadi salah satu tujuan wisata utama di Jatim.
‘’Sekarang kalau dipikir-pikir, hadirnya PTN ini akan memberikan dampak kunjungan wisata. Contohnya bagi orang luar daerah otomatis kalau lulus akan mengadakan reuni dan lain-lain," ujarnya.
"Kalau mereka sudah berkeluarga tentu mengajak serta keluarganya. Ini akan membawa multiplier effect yang positif bagi kemajuan baik dari faktor ekonominya, UMKM-nya dan banyak lagi,’’ pungkasnya. (*)
