Waspada Kasus DBD di Pacitan, Tertinggi di 3 Kecamatan

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: M. Rifat

4 April 2024 06:29 4 Apr 2024 06:29

Thumbnail Waspada Kasus DBD di Pacitan, Tertinggi di 3 Kecamatan Watermark Ketik
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Pacitan, drg. Nur Farida, saat menyampaikan kondisi kasus DBD di Pacitan, Kamis (4/4/2024). (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Kian marak kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) seiring memasuki musim penghujan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan, Jawa Timur mengimbau masyarakat kudu waspada.

Data dari Dinkes setempat menunjukkan, hingga awal April 2024, terdapat 112 kasus DBD dengan nol kasus kematian.

"Jumlahnya 112 kasus, tertinggi di 3 wilayah, yaitu Kecamatan Bandar, Tegalombo, dan Donorojo," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Pacitan, drg. Nur Farida, Kamis (4/4/2024).

Melonjaknya kasus DBD di Pacitan diduga akibat beberapa faktor.

Farida menyebutkan, sedikitnya ada beberapa hal sepele yang sering terlupa oleh masyarakat. Yakni genangan air berkepanjangan.

Air yang tertampung dalam wadah di atas tiga hari merupakan pemicu utama perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.

"Jika air tidak tertampu di atas tiga hari, dan tidak segera dibersihkan. Telur nyamuk Aedes aegypti tidak akan mampu menetas," bebernya.

Sarang kawinnya, kerap berada di lingkungan sekitar masyarakat. Dari mulai barang bekas, sampah, peralatan sehari-hari hingga tempat minum ternak.

"Nah sering terjadi adalah barang bekas atau sampah yang terisi air dan terus dibiarkan, juga tempat minum hewan dan lainnya. Itu yang perlu diperhatikan agar tidak menjadi sarang nyamuk," ucapnya.

Diketahui, cuaca lembab dan genangan air menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus DBD, untuk berkembang biak.

Menanggapi situasi ini, Dinkes Pacitan telah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan kasus DBD.

Misalnya, upaya membangun kesadaran masyarakat dalam menerapkan perilaku 3M Plus.

Lalu, fogging atau pengasapan hingga pemantauan perkembangan jentik nyamuk di wilayah berpotensi.

"Kami berharap, 3M plus ini menjadi kebiasaan di semua kalangan masyarakat," pintanya.

Khalayak ramai juga diingatkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala DBD, seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, serta ruam bintik merah pada kulit.

"Terkadang gejalanya mengalami demam tinggi, besuknya sudah dingin tapi berkeringat, pas dicek ternyatan trombositnya sudah drop. Itu yang perlu di waspadai masyarakat," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

pacitan dbd WASPADA DBD DI PACITAN