KETIK, HALMAHERA SELATAN – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Selatan nomor urut 3, Hasan Ali Bassam Kasuba dan Helmi Umar Muchsin (Bassam – Helmi) menjadi tamu istimewa bagi warga suku Wakatobi di Desa Waya Kecamatan Mandioli Utara.
Keduanya tidak hanya disambut dengan meriah oleh ribuan warga setempat namun warga juga memberikan gelar khusus kepada Calon Bupati Bassam Kasuba.
Bupati aktif itu diberi gelar Raja Sipanyong oleh suku Wakatobi di Desa Waya, sehingga dijuliki bapak Raja.
Pengukuhan Bassam Kasuba sebagai Raja Sipanyong dipimpin langsung sesepuh warga Wakatobi Desa Waya, Hi. Ode La Rame pada Minggu (13/10/2024).
Menurut Hi. Ode La Rame, bahwa Tomia adalah salah satu pulau yang ada di Wakatobi Sulawesi Tenggara, dikisahkan dahulu kala, Tomia masih berupa pulau tanpa nama, tanpa penghuni yang ditemukan orang suku Tobelo.
Lanjut Hi. Ode La Rame, bahwa suatu hari, ada seorang pemuda bernama Sipanyong, Ia merupakan pedagang asal Tobelo Maluku Utara, hendak berlayar dari negerinya menuju Ambon menggunakan perahu kecil seorang diri.
Dalam perjalanan, ia (Sipanyong, red) dihantam badai besar hingga perahunya porak-poranda.
Beruntung masih ada puing-puing perahu yang dipakainya untuk berakit-rakit hingga mencapai karang Korumaha di Pulau Tomia.
Pulau Korumaha terletak di pantai Desa Kulati, sesampainya di Korumaha kemudian menoleh ke arah kiri, kanan, muka dan belakang namun tak ada orang.
"Dan Sipanyong pun melanjutkan perjalanan asingnya ke daratan pulau tak bertuan itu, menemukan sebuah gunung dan beristirahatlah dia di sana.”ujar Hi. Ode La Seri.
Dalam sejarah kemudian Sipanyong disebut-sebut sebagai orang suku Tobelo yang pertama kali menemukan dan menginjakkan kakinya di Pulau Tomia Sulawesi Tenggara.
Dengan dikukuhkannya Bupati Aktif Bassam Kasuba sebagai Raja Sipanyong, maka, demikian Bassam sudah dipanggil dengan sebutan Bapak Raja oleh warga Suku Wakatobi. (*)