Viral Ahok Sebut Jokowi Tak Bisa Kerja, Ini Maksud Penjelasan BTP

Jurnalis: Muhammad Faizin
Editor: Mustopa

8 Februari 2024 06:05 8 Feb 2024 06:05

Thumbnail Viral Ahok Sebut Jokowi Tak Bisa Kerja, Ini Maksud Penjelasan BTP Watermark Ketik
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. (Instagram @Basukibtp)

KETIK, KUPANG – Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi sorotan setelah viral ucapan dirinya yang menyebut Jokowi dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka tak bisa bekerja. Ucapan itu dilontarkan pria yang juga kerap disapa BTP itu dalam salah satu acara kampanye pemenangan paslon Ganjar - Mahfud. 

Potongan video ucapan Ahok itu menuai sorotan, terutama dari tim pendukung Prabowo - Gibran. Hal itu terutama karena Ahok selama ini dikenal cukup dekat dengan Jokowi. Keduanya pernah berpasangan saat memimpin DKI Jakarta, sebelum akhirnya Jokowi menjadi presiden tahun 2014.

Ahok kemudian memberi penjelasan bahwa video ucapannya itu dipotong pihak tertentu sehingga seolah-olah menjadi di luar konteks yang sebenarnya. 

Ucapan Viral

Dalam video yang viral itu, nampak Ahok berdialog dengan seorang nenek. Ucapan mantan Komisaris Utama PT Pertamina seperti berikut: 

"Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama jadi Wali Kota?" tanya Ahok.

"Terus ibu pikir Pak Jokowi juga bisa kerja? Saya lebih tahu dan sebenarnya saya nggak enak bilang depan umum," lanjut Ahok.

Konteks Ucapan Utuh

Saat dikonfirmasi di sela-sela kegiatan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu malam (7/2/2024), Ahok menegaskan sama sekali tidak bermaksud menghina Jokowi. 

"Itu konteksnya dipotong, seolah-olah saya bilang Pak Jokowi nggak bisa kerja," kata Ahok usai mengikuti sejumlah kegiatan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu malam (7/2/2024).

Ahok lantas menceritakan situasi yang sesungguhnya terjadi dalam video tersebut. Saat itu, ada seorang nenek berusia 82 tahun bertanya kepada dirinya akan memilih siapa pada Pilpres 2024.

Ahok pun menjawab akan memilih pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sedangkan nenek itu mengatakan akan mencoblos pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Namun, saya bilang, sorry saya pilih Pak Ganjar. Nggak mungkin dong saya jelasin Nawacita kepada nenek itu yang umurnya sudah 82 tahun, apalagi (dia keturunan) Tionghoa," kata Ahok.

Pilih 02 Karena Anggap Penerus Jokowi

Kepada Ahok, nenek itu memilih paslon Prabowo- Gibran karena menganggap pasangan ini sebagai satu-satunya yang bisa melanjutkan Jokowi. Salah satunya karena Gibran adalah putra sulung Jokowi. 

Ahok mengamini pendapat nenek itu bahwa kerja Jokowi selama ini sudah bagus sehingga harus diteruskan. Ahok menyampaikan kepada nenek itu secara sederhana bahwa Presiden Jokowi sudah bekerja menjadi presiden selama 10 tahun.

Sehingga, program kerja Nawacita yang diusung Jokowi sejak Pilpres 2014 itu perlu dilanjutkan lagi oleh yang memang memulai itu, yakni pasangan calon usungan PDI Perjuangan.

Tetapi, nenek itu tetap menganggap bahwa Gibran, yang merupakan anak sulung Jokowi sekaligus Wali Kota Surakarta, juga bagus bekerja.

"Saya tanya, memang Gibran bisa kerja? Dia (calon) wakil presiden mana bisa ngurusin Nawacita sih? Ini kan yang berkuasa nanti Prabowo kalau terpilih. Ya, saya bilang, apa Pak Jokowi bisa kerja? Maksudnya, kalau Pak Jokowi sudah nggak jadi presiden, memangnya dia bisa kerjain program Nawacita? Nah, inilah saya bilang tadi, konteksnya dipotong," jelas Ahok.

Menurut Ahok, memilih pemimpin harus berdasarkan rekam jejak dan prinsip meritokrasi, bukan garis keturunan. 

Ahok juga menegaskan, masih sangat menghormati Jokowi. 

"Saya tidak bego-bego amatlah jika menyerang seperti itu. Masa saya bilang Jokowi tidak bisa kerja gitu di depan umum," pungkas Ahok. (*)

Tombol Google News

Tags:

Ahok Basuki Tjahaja Purnama BTP Jokowi nggak bisa kerja Gibran