KETIK, WONOGIRI – Kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur kembali terjadi di Wonogiri, Jawa Tengah. Ironisnya, kali ini pelaku adalah guru dari korban. Bahkan, lokasi kekerasan seksual terjadi di dalam lingkungan sekolah -tepatnya di ruang laboratorium sekolah yang seharusnya menjadi ruang aman bagi setiap anak.
Pelaku biadab itu adalah seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Swasta berinisial MU (43), warga Kecamatan Baturetno, Wonogiri. Adapun korban adalah satu muridnya sendiri yang masih berusia 15 tahun.
Hal itu diungkapkan oleh Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah saat konferensi pers di Mapolres Wonogiri
"Lagi-lagi terjadi (kasus persetubuhan anak dibawah umur) di wilayah hukum Polres Wonogiri. Kejadiannya di SMP swasta," ungkap Andi pada Jumat (22/09/2023).
"Pelaku adalah guru tetap (di SMP swasta tersebut). Korban muridnya. Perbuatan (persetubuhan) dilakukan di ruang laboratorium sekolah, padahal lingkungan sekolah ramai," lanjut Andi.
Tidak hanya sekali atau dua kali, korban diduga disetubuhi pelaku sebanyak empat kali dan semuanya dilakukan di Laboratorium Sekolah.
Andi menyebut modus yang dilakukan pelaku adalah dengan menjadi teman curhat korban. Selanjutnya pelaku melancarkan rayuan dengan menggunakan kata mesra. Pelaku juga diketahui pernah memberikan kado valentine kepada korban disertai ungkapan cinta.
Atas perbuatannya itu pelaku MU disangkakan Pasal 81 ayat (2) dan (3) UU No. 17/2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 1/2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak. Dengan ancaman hukuman penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 5 Miliar. (*)
