Tak Hanya Ibadah, Upacara Ngembak Geni Jadi Upaya Pembersihan Spiritual Candi Badut

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa

12 Maret 2024 09:13 12 Mar 2024 09:13

Thumbnail Tak Hanya Ibadah, Upacara Ngembak Geni Jadi Upaya Pembersihan Spiritual Candi Badut Watermark Ketik
Rangkaian Ngembak Geni yang dilakukan di Candi Badut. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Ratusan Umat Hindu se-Malang Raya telah melakukan Upacara Ngembak Geni sebagai rangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946 di Candi Badut, Selasa (12/3/2024).

Upacara Ngembak Geni tak hanya sebagai rangkaian peribadatan saja namun juga cara umat Hindu melakukan pembersihan secara spiritual bangunan candi.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Malang, Prof Dr I Made Wartana MT. Menurutnya, umat Hindu memiliki kewajiban untuk melestarikan peninggalan adi luhung tersebut.

"Secara fisik ini dirawat oleh Dinas Purbakala, namun secara spiritual melalui upacara inilah kita bertujuan menyucikan tempat ini meskipun hanya bisa melaksanakan (sekali) tiap tahun," jelas Made.

Sebagai tempat suci, Candi Badut dapat memancarkan aura positif tak hanya bagi umat Hindu saja namun daerah di sekitarnya. Itulah sebabnya pada tahun ini pelaksanaan Ngembak Geni tahun tidak dilakukan di Pura, melainkan di Candi Badut.

"Karena ini tempat suci maka akan memancarkan aura positif untuk daerah sekitar dan di Kota Malang, itu keyakinan kami. Mudah-mudahan Umat Hindu bisa bertanggungjawab untuk memelihara candi ini secara spiritual," tambahnya.

Made mengungkapkan di dalam Candi Badut terdapat Lingga Suci Tuhan dalam wujud Lingga dan Yoni. Keduanya merupakan simbol dari Dewa Siwa dan Parwati.

"Di sini peninggalan suci dari Istana Tuhan yang Maha Esa, ada Lingga Suci Tuhan dalam wujud Lingga Yoni. Tidak lain kalau di kami adalah Dewa Siwa, dewa tertinggi kami representasi dari Tuhan," jelas Made.

Dalam prosesi Ngembak Geni, mulanya dilakukan menyampaikan persembahan kepada Tuhan oleh Pandita yang akan membukakan pintu untuk Tuhan. Setelah itu para umat akan menunjukkan baktinya.

"Pandita akan membukakan pintu, itu representasi Tuhan yang seolah diturunkan ke bumi, ke Pura, termasuk pusat Kota Malang. Kemudian kita akan menunjukkan bakti, menyembah Tuhan dengan sujut syukur kita," tambahnya.

Mereka meyakini bahwa Tuhan hadir di manapun manusia berada. Namun pada saat Ngembak Geni, umat akan memfokuskan bahwa Tuhan hadir di Candi Badut selama pelaksanaan Ngembak Geni. Barulah rangkaian persembahyangan mulai dari tri sandya dan kramaning sembah.

"Itu semua memuja Tuhan dalam konteks bukan Tuhan yang tidak terfikirkan. Namun Tuhan yang mempunyai kekuasaan, seperti Dewa Siwa, itu melebur semua hal-hal yang buruk, yang sudah tidak berguna. Itu dihadirkan," tutup Made.(*)

Tombol Google News

Tags:

Ngembak Geni Membersihkan Candi Secara Spiritual Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1946 PHDI Kota Malang Umat Hindu Kota Malang Umat Hindu Malang Raya Candi Badut Bangunan Purbakala