Setelah Pemilu 2024 Apakah akan Banyak Caleg yang Masuk Rumah Sakit Jiwa?

Editor: Mustopa

23 November 2023 08:59 23 Nov 2023 08:59

Thumbnail Setelah Pemilu 2024 Apakah akan Banyak Caleg yang Masuk Rumah Sakit Jiwa? Watermark Ketik
Oleh: Prima Trisna Aji*

Dunia oh dunia, mungkin itu yang banyak dibahas oleh banyak guru dan ustaz ketika mengisi materi baik pembelajaran di kelas ataupun di majelis. Dunia memang terkenal sangat hijau, kenapa dibilang sangat hijau? Karena dunia itu sangat nikmat dan sangat menggiurkan bagi para manusia yang mengejar kenikmatan dunia.

Kenikmatan dunia memanglah sangat menggiurkan, karena ketika sudah mendapatkan kenikmatan dunia maka apapun yang ingin dicapai manusia di dunia bisa terwujud dengan kekuasaan

Kenikmatan dunia terdiri dari 3 kategori yaitu : Harta, Tahta dan Wanita. Salah satu langkah untuk mendapatkan “tahta” adalah dengan menjadi pejabat publik, baik menjadi calon anggota DPRD, DPD, DPR RI, Bupati, Walikota, Gubernur hingga Presiden melalui Pemilu.

Pada tanggal 14 Februari 2024 di Indonesia akan menggelar pesta rakyat yang sangat besar yaitu pemilihan umum atau Pemilu. Pada momen tersebut para caleg akan berlomba-lomba berkampanye mempromosikan dirinya supaya bisa terpilih menjadi anggota legislatif.

Pada Pemilu 2024, rakyat akan memilih calon Legislatif DPRD, DPD, DPR RI serta Presiden dan Wakil Presiden. Rakyat akan ditawarkan dengan janji – janji manis para caleg yang berkeinginan supaya dapat dipilih dalam pesta rakyat 5 tahunan tersebut.

Janji caleg saat kampanye cukup berragam, dari mengiming-imingi kesejahteraan, uang, hidup mapan. Banyak caleg yang mengobral janji walaupun pada akhirnya mereka tidak dapat menepatinya.

Di dalam pikiran mereka fokus utama adalah terpilih dahulu, masalah janji ditepati atau tidak adalah masalah belakangan.

Bukan rahasia umum bahwa banyak caleg menggelontorkan uang dengan nilai yang cukup fantastis untuk bisa menjadi anggota legislatif. Bahkan dalam tayangan podcast di televisi dari narasumber pelaku langsung yang wajahnya disamarkan menyampaikan bahwa untuk dapat menjadi caleg DPR Pusat minimal harus menggelontorkan dana minimal 40 milyar.

Uang tersebut digunakan untuk kampanye, dana partai, logistik, acara panggung hiburan, kader dan untuk memberikan uang pelicin bagi warga pemilihnya. Bahkan uang Rp 40 milyar tersebut belum jaminan bisa otomatis terpilih apabila saingan mereka juga menggelontorkan uang yang lebih di atas 40 Milyar.

Jadi tidak heran apabila Pemilu selesai maka banyak ditemukan caleg yang stres hingga depresi bahkan banyak yang mengalami gangguan jiwa karena kalah dalam pemilihan umum. 

Ekspektasi mereka yang berlebihan membuat mereka tidak bisa mengendalikan koping sistem individu mereka dengan baik sehingga mereka menjadi stres, depresi, frustasi hingga menjurus ke perilaku bunuh diri. 

Uang yang mereka gelontorkan bermilyar – milyar melayang begitu saja, bahkan setelah Pemilu banyak caleg gagal yang stres karena banyak hutang dan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

*) Prima Trisna Aji adalah Dosen Spesialis Medikal Bedah Lincoln College University Malaysia

**) Isi tulisan di atas menjadi tanggung jawab penulis

***) Grafis karikatur oleh Rihad Humala

****) Ketentuan pengiriman naskah opini:

Naskah dikirim ke alamat email redaksi@ketik.co.id. Berikan keterangan OPINI di kolom subjek

Panjang naskah maksimal 800 kata

Sertakan identitas diri, foto, dan nomor HP

Hak muat redaksi.(*)

Tombol Google News

Tags:

caleg pemilu 2024 opini