Rakornis Kemitraan, BKKBN Akui Ada Perbedaan Penghitungan Angka Penurunan Stunting

Jurnalis: Iwa AS
Editor: Akhmad Sugriwa

15 Mei 2024 05:43 15 Mei 2024 05:43

Thumbnail Rakornis Kemitraan, BKKBN Akui Ada Perbedaan Penghitungan Angka Penurunan Stunting Watermark Ketik
Rakornis Kemitraan BKKBN, di Bidakara Jakarta, Selasa (14/5/24). (Foto: BKKBN)

KETIK, JAKARTA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kemitraan, di Bidakara Jakarta, Selasa (14/5/2024). Rakornis juga sekaligus sebagai ajang kick off Bakti TNI Manunggal Bangga Kencana-Kesehatan dan percepatan penurunan stunting.

Kepala BKKBN dr Hasto dalam sambutannya menekankan pentingnya data yang presisi, penguatan kemitraan, penurunan angka kematian ibu dan bayi, usia ideal hamil dan melahirkan. 

Selain itu juga mendorong pentingnya pembangunan berbasis perempuan pada masa bonus demografi untuk menghadapi 'ageing population' di tahun 2035.

“Hari ini jajaran TNI sudah punya pilot project untuk kemudian membuat dapur-dapur umum juga untuk nanti melayani stunting. Saya kira ini strategi yang luar biasa. Saya melihat bahwa rekan-rekan Babinsa banyak yang membantu mengantar makanan dari rumah ke rumah,” ujar dr Hasto.

Ia pun mengakui angka stunting masih menunggu hasil dari sistem elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), karena masih terjadi perbedaan yang signifikan dengan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI).

“Hasil survei itu hanya turun 0,1. Tetapi laporan dari para Gubernur, Bupati dan Walikota yang didukung laporan oleh para Dandim, Kapolres dan jajarannya itu mendapatkan hasil-hasil dari posyandu angkanya cukup rendah. Bahkan ada yang di bawah 10," ungkapnya. 

EPPGBM  adalah catatan berbasis masyarakat dan akan di-review di Mei dan Juni 2024, diukur ulang tinggi dan berat badan bayi. Sehingga pada Juni akhir nanti, hasilnya bisa dipaparkan kembali dan bisa diketahui angka-angka yang ada.

Pada acara Rakornis Kemitraan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting BKKBN juga dilakukan Kick Off Bakti TNI Manunggal Bangga Kencana-Kesehatan oleh Kepala BKKBN, Penandatanganan MoU, Pengukuhan Perkadis Nasional, dan Penyerahan Apresiasi Mitra Kerja, paparan materi Rakornis, Sidang Rencana Aksi Mitra, dan Pembacaan Rencana Aksi. 

Acara ini juga dihadiri oleh Waaster Panglima TNI, Kapuskes TNI, Wakil Aster Kasad, Kapusdokkes POLRI, Kapuskesad, Kadispenad, para mitra kerja di tingkat pusat. 

Sementara itu dari Jawa Barat turut hadir Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat berserta jajaran dan mitra kerja. Mulai dari Aster Kodam III/Siliwangi, Kaur Yankes Biddokkes Polda Jabar, PD IBI Jawa Barat, Perkadis Bangga Kencana Jawa Barat, Dandim 0618/Kota Bandung, Danramil 1811/Ujungberung, Kota Bandung, Babinsa Kelurahan Cipadung Kidul (Serka Ujang Saepudin) yang juga pada kesempatan tersebut terpilih menerima penghargaan sebagai Babinsa Teladan Tahun 2024 dari Provinsi Jawa Barat.(*)

Tombol Google News

Tags:

Stunting BKKBN BKKBN Jabar TNI