KETIK, SIMEULUE – Sudah tiga tahun lebih Aipda Wardika, SH menjadi pelopor perlindungan terhadap telur penyu di Kabupaten Simeulue. Dengan sabar, Wardika mengedukasi masyarakat Simeulue, berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya agar telur penyu tidak dikonsumsi.
Tak jarang, Wardika pulang larut malam hingga subuh demi menjaga dan melestarikan telur penyu.
Perjuangan Wardika berbuah manis, sejak dilakukan edukasi 3 tahun lalu kepada masyarakat, saat ini telur penyu di Kabupaten Simeulue Aceh sudah terlindungi dan tidak ada yang dijual di pasaran. Wardika berhasil mengedukasi masyarakat untuk melestarikan telur penyu agar tidak dikonsumsi.
Beberapa waktu lalu, awak media berkesempatan melihat langsung bagaimana Wardika aktif menjaga dan melestarikan telur penyu di Desa Along Kecamatan Salang, Kabupaten Simeulue, Aceh.
Malam itu, Wardika bersama sejumlah relawan di daerah tersebut mendapati dua penyu belimbing yang sedang bertelur di Pantai Along.
Wardika dan kawan-kawan kemudian memindahkan telur penyu tersebut ke tempat yang lebih aman, yakni tempat yang sudah dijadikan sebagai lokasi penangkaran telur penyu di Pantai Along.
"Ini kesibukan saya setelah menjalankan tugas. Senang aja bisa bergabung sama kawan-kawan yang peduli kelestarian telur penyu," kata Wardika kepada wartawan, Minggu (18/02/2023).
Selain memindahkan 200 telur penyu Belimbing, Wardika juga melepas puluhan tukik yang kebetulan malam itu sudah bisa dilepas ke laut. Kebahagiaan pun tampak diraut wahah Wardika saat melepaskan anak tukik.
"Rasa lelah hilang saat begini, bisa melepas tukik, bisa melindungi satwa yang dilindungi," kata wardika.(*)
