KETIK, BLITAR – Bupati Blitar Rini Syarifah menghadiri kegiatan seminar nasional dan workshop dengan tema 'Literasi Digital dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Transformasi Pemanfaatan Platform Digital'. Acara berlangsung di aula kantor Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Rabu (8/5/2024).
Pada pidato sambutannya, Bupati Blitar yang akrab disapa Mak Rini menjelaskan, membangun desa sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menjadi titik awal perubahan dan pergerakan desa. UU Desa telah memberikan mandat kepada pemerintah desa untuk melakukan pembangunan desa secara mandiri.
"Desa yang cerdas adalah desa yang mengikuti perkembangan zaman dan mampu mandiri namun tetap menjunjung tinggi nilai kebersamaan, gotong-royong dan spritualisme yang menjadi kekualatan nilai lokal. Di masa depan, desa akan menghadirkan masyarakat yang tidak terpusat namun saling terhubung dengan pengembangan teknologi dalam berbagi informasi," jelas Mak Rini.
Orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini juga menyebutkan, salah satu konsep pengembangan desa yang cocok untuk era sekarang adalah konsep Desa Cerdas. Yaitu konsep pengembangan desa dengan memanfaatkan teknologi, baik untuk pelayanan publik dan pengembangan kawasan seperti infrastruktur, teknologi informasi, teknologi komunikasi, transportasi, zonasi, irigasi, drainase, dan energi.
"Keluaran dari Desa Cerdas adalah transformasi desa melalui pemanfaatan teknologi digital, pemanfaatan ruang digital desa secara berkelanjutan, dan pemanfaatan data terintegrasi dalam membangun dan meningkatkan kualitas pemanfaatan dana desa untuk kesejahteraan masyarakat desa," ungkap Mak Rini.
Mak Rini melanjutkan, menurutnya dalam membangun desa cerdas harus mengacu pada tiga aspek, yaitu aspek Kebijakan, aspek potensi, permasalahan dan tantangan yang dihadapi, serta aspek prioritas. Sehingga sebagaimana dalam Permendesa No 7 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022 Pasal 6 ayat 2, bahwa merencanakan dan membangun Desa, berbagai kegiatannya harus diarahkan pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai salah satu sektor prioritas dalam penggunaan dana desa yang diprioritaskan untuk dapat mendorong pencapaian SDGs Desa.
Mak Rini saat memberikan keterangan pada media, Rabu (8/5/2024) (Foto: Favan/ketik.co.id)
"Kami yakin bahwa Desa Sawentar telah melakukan pemetaan dan kajian secara mendalam tentang potensi, permasalahan dan tantangan yang dihadapi. Sehingga bisa dilihat bahwa seluruh rangkaian kegiatannya berupa Pemberdayaan Pertanian, Perikanan, IKM/UMKM desa dan membangun lingkungan cerdas berbasis teknologi digital," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Kominfo, yang diwakili oleh Koordinator Literasi Digital Sektor Pendidikan, Bapak Bambang Tri Santoso, S.Sn pada kesempatannya ikut menambahkan, menurutnya, dengan berbasis teknologi digital, desa-desa dapat mempermudah akses dalam pelayanan masyarakatnya.
"Nanti kita jadikan pelayanan satu data terpusat, untuk lebih mempermudah pelayanan masyarakat, juga untuk keamanan dari data itu sendiri," pungkasnya.
Sekadar informasi, turut hadir dalam kegiatan, Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Kominfo, yang diwakili oleh Koordinator Literasi Digital Sektor Pendidikan, Bambang Tri Santoso, S.Sn, Kepala Pusat Daya Saing (Pusdaing) Kemendes PDTT, Helmiati Nuhung, SH., M.Si, Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar, Dekan Fakultas Ilmu Komputer UPN Veteran Jawa Timur, Prof. Dr. Ir. Novirina Hendrasarie, M.T, Tim narasumber dari UPN Veteran Jatim, Dr. Mohammad Idhom, SP, S.Kom, MT dan Sugiarto, S.Kom, M.Kom.
Hadir juga Tim narasumber dari Literasi Digital Sektor Pendidikan KOMINFO, Revanska Rizky Utha, Ketua Umum Pimpinan Pusat Relawan TIK Indonesia, Bapak Fajar Eri Dianto, Camat, Kepala Desa, Perangkat, serta Bapak/Ibu para Kelompok Tani, Kelompoki Wanita Tani, para Pelaku IKM/ UMKM. (*)
