Pamer Kuliner di Medsos Saat Puasa, Begini Menurut Pandangan Islam

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: M. Rifat

17 Maret 2024 23:00 17 Mar 2024 23:00

Thumbnail Pamer Kuliner di Medsos Saat Puasa, Begini Menurut Pandangan Islam Watermark Ketik
Ilustrasi postingan kuliner di medsos saat bulan puasa yang bikin iman bergejolak. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Pamer makanan saat bulan Ramadan, baik secara langsung maupun melalui media sosial, adalah tindakan yang makruh dalam Islam. Hal ini dijelaskan oleh para ulama, termasuk Syekh Sa'id bin Muhammad dalam kitab Busyrol Karim.

Makruh artinya suatu tindakan tidak menimbulkan siksa apabila dilakukan, namun dapat pahala jika ditinggalkan.

Bahkan ada pendapat bahwa tindakan pamer makanan sebaiknya tidak dilakukan, khususnya jika sampai menyebabkan muslim lain menjadi batal berpuasa.

"Perkara seperti posting makan termasuk ke dalam kegiatan khilaful aula, yakni kurang bermanfaat maupun kurang etis," tulisnya.

Meskipun tidak dilarang secara tegas, pamer makanan saat puasa tidak dianjurkan karena beberapa alasan, yakni.

Mengganggu konsentrasi orang lain yang sedang berpuasa, seperti melihatkan gambar makanan yang lezat dapat memicu rasa lapar dan dahaga, sehingga mengganggu fokus orang lain dalam menjalankan ibadah puasa.

Menimbulkan rasa iri dan dengki, bagi orang yang tidak mampu membeli makanan yang dipamerkan, hal ini dapat menimbulkan rasa iri dan dengki.

Bertentangan dengan tujuan puasa, lantaran puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, namun juga tentang melatih diri untuk menahan hawa nafsu dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

"Kesunahan bagi seseorang yang berpuasa adalah meninggalkan syahwat yang mubahah seperti menyentuh dan melihat. Melihat dalam perkara ini dapat diartikan dengan melihat postingan makanan di sosial media maupun lainnya," terangnya.

Pamer makanan dapat dianggap sebagai bentuk kesombongan dan hawa nafsu yang tidak sejalan dengan tujuan puasa seolah menyepelekan sesama muslim.

Sebagai gantinya, dianjurkan untuk melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat selama bulan Ramadan, seperti memperbanyak ibadah, salat, membaca Al-Quran, dan bersedekah, mengikuti kajian agama untuk meningkatkan pengetahuan dan keimanan, serta melakukan kegiatan sosial yang membantu orang lain.

Bagi yang ingin membagikan momen makan di media sosial, alangkah lebih baik jika dilakukan setelah waktu berbuka puasa. Hal ini untuk menghindari potensi gangguan bagi orang yang sedang berpuasa.

Pada intinya, pamer makanan saat puasa bukanlah tindakan yang terpuji dan sebaiknya dihindari. Mari kita bersama-sama menjaga keharmonisan dan kekhusyukan bulan Ramadan dengan saling menghormati dan menjaga perasaan sesama Muslim.

Bagi yang ingin memposting sesuatu, lebih baik memilih konten yang bermanfaat bagi sesama muslim.

Penting dicatat, esensi puasa adalah meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan melatih diri untuk menjadi lebih baik. Hindarilah hal-hal yang dapat mengganggu ibadah puasa diri sendiri dan orang lain. (*)

Tombol Google News

Tags:

Religi pacitan Kuliner Ramadan bulan puasa