KETIK, BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna mengaku saat ini pengangkutan sampah dari tempat peembuangan sementara (TPS) lancar, terlebih lagi ke depannya. Terlebih saat ini Pemkab Bandung sudah menambah delapan armada sampah baru, termasuk armada convector, juga cator.
"Kalau masih ada tumpukan sampah, itu karena TPA Sarimukti masih ditutup akibat kebakaran. Saat ini kan memang kita dibatasi kuotanya yang biasanya 250 sampai 300-an ton sampah perhari, Kabupaten Bandung hanya bisa membuang ke TPA 120 ton," jelas Bupati Bandung seusai peresmian Pusat Edukasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah (PUSPA) di Desa Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (30/8/2023).
Untuk membantu kekuatan armada sampah, lanjut bupati, kini Pemkab Bandung melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) merintis kendaraan pengangkut sampah cator berbahan bakar gas elpiji yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan, di mana satu tabung gas elpiji 3 kg bisa mencapai jarak 120 km.
Kepala DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah menambahkan, untuk armada sampah, Pemkab Bandung mendapat tambahan berupa satu unit armada hidrolik convector dari Dana Alokasi Khsusu (DAK) untuk penanganan sampah perkotaan.
"Kemudian untuk menambah titik layanan dan peremajaan armada, kita mendapat Bantuan Keuangan Provinsi Jabar untuk pengadaan tujuh unit armada. Karena memang armada kita banyak yang sudah uzur, ada 30 persen yang armadanya di bawah tahun 2000-an," ungkap Asep.
Idealnya, kata Asep, Pemkab Bandung membutuhkan 50 unit armada lagi, dari armada yang ada saat ini berjumlah 119 unit. "Untuk tahun depan kita mendorong pengadaan truk tronton sampah untuk persiapan transport depo sampah," ujarnya.(*)
