Menkeu Ingatkan Pentingnya Literasi Keuangan untuk Hindari Penipuan Berkedok Investasi

Jurnalis: Mustopa
Editor: M. Rifat

14 Agustus 2023 08:30 14 Agt 2023 08:30

Thumbnail Menkeu Ingatkan Pentingnya Literasi Keuangan untuk Hindari Penipuan Berkedok Investasi Watermark Ketik
Menteri Keuangan Sri Mulyani.(Foto: Instagram@Smindrawati)

KETIK, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengingatkan pentingnya literasi keuangan, terutama bagi yang ingin menginvestasikan uangnya. Hal itu bertujuan untuk mengurangi potensi kerugian hingga penipuan akibat investasi.

Sri Mulyani meminta masyarakat agar tidak mudah tergoda dengan investasi yang menawarkan keuntungan besar dalam waktu cepat. Ia mengatakan bahwa investasi yang demikian terindikasi penipuan.

Menurut Sri Mulyani, penting bagi masyarakat untuk memahami fundamental dari instrumen investasi sebelum menanamkan uangnya. Ia mengingatkan agar jangan sampai terjebak janji-janji manis yang ditawarkan.

”Jangan lihat mukanya, lihat angkanya, lihat datanya, lihat fundamentalnya,” katanya dalam acara Pembukaan Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like IT) 2023 di Hotel Fairmont, Jakarta pada Senin (14/8/2023).

Itu juga termasuk ketika masyarakat ingin berinvestasi ke obligasi pemerintah yaitu surat berharga negara (SBN). Masyarakat bisa mempelajari fundamentalnya melalui rilis APBN Kita yang dilaporkan setiap bulan.

”Baca APBN, tiap bulan kami laporkan. APBN-nya sehat enggak, bagus enggak, sesuai atau enggak,” tegas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Sejauh ini, kata Sri Mulyani, akses masyarakat terhadap jasa keuangan cukup tinggi, bahkan 85 persen sudan memanfaatkannya untuk bertransaksi. Namun, literasi keuangan masih menjadi pekerjaan rumah yang harus terus digalakkan.

”Banyak masyarakat kita yang sudah menggunakan jasa keuangan, tapi literasinya baru 50 persen. Itu adalah suatu PR buat kita semuanya,” tegas Sri Mulyani.

Ia berjanji akan terus berkolaborasi dengan pihak terkait untuk meningkatkan literasi keuangan di Indonesia. Seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan kampus-kampus di tanah air.(*)

Tombol Google News

Tags:

LITERASI KEUANGAN Menkeu Sri Mulyani Kementerian Keuangan