KETIK, BONDOWOSO – Tanggal 21 Maret 2024 tepat setahun Mohammad Hairul menjabat sebagai Kepala Sekolah. Pria kelahiran Sumenep, 17 April 1983 ini sedang bertugas sebagai Kepala SMP Negeri 1 Curahdami, Bondowoso.
Sekolah ini merupakan lembaga kedua yang ditempatinya setelah sebelumnya menjadi Kepala SMPN 1 Taman Krocok, Bondowoso, Jawa Timur.
Selama ini Hairul dikenal sebagai penulis, pegiat literasi, trainer public speaking, dan pendidik berprestasi di tingkat nasional. Saat ini ia sedang menyandang predikat sebagai Fasilitator Nasional Pembelajaran Terintegrasi Literasi-Numerasi, Instruktur Nasional Literasi Baca-Tulis, dan Trainer Pencegahan Ekstrimisme-Radikalisme di Sekolah.
Hairul merupakan lulusan S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Jember. Menempuh S2 dengan beasiswa dari P2TK Kemdikbud di Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Saat ini ia juga berstatus sebagai Kandidat Doktor di Prodi S3 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
“Disertasi yang sedang saya tuntaskan berjudul Diaspora Bahasa dalam Politik Identitas Madura Masyarakat Pandhalungan: Kajian Politikoantropolinguistik. Sekarang sedang tahap korespondensi dengan pengelola jurnal internasional terindeks Scopus Q1. Insya Allah akan terpublish pertengahan tahun ini”, ungkap Hairul saat ditemui jurnalis Ketik.co.id.
Untuk program prioritas di sekolah, Hairul menjelaskan sedang menindaklanjuti penguatan kemampuan literasi-numerasi siswa sesuai perencanaan berbasis data. Menurutnya ia terus mengawal agar hasil tes diagnostik dan hasil Asesmen Bakat Minat (ABM) yang sudah dilakukan, dapat terlayani dengan maksimal. Baik bidang akademik, sains, teknologi, seni, dan olahraga.
Prestasi dan penghargaan yang pernah diraih Hairul diantaranya adalah: (1) Pemakalah Terbaik Seminar Nasional Pendidik Berprestasi Kemdikbudristek, (2) Peraih Penghargaan Literacy Awards by Baznas dan Republika, (3) Juara 1 Lomba Esai dalam rangka Dies Natalis Unesa Surabaya, (4) Juara 1 Menulis Artikel Ijen Unesco Global Geopark, dan (5) Penerima Penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya X Tahun.
Buku dan karya tulis yang pernah dipublikasikan diantaranya adalah: (1) Bukan Guru Kebetulan, (2) Setan Jenius: Kumpulan Provokasi Pendidikan, (3) Jangan Panggil Aku Macam-Macam, (4) Bukan Guru Kaleng-Kaleng, (5) Menulis Cerpen dengan Bantuan Setan Jenius, (6) Pembelajaran Berbasis Trikosi (Trisula Kompetensi Literasi), dan (7) Interaksi Edukatif Guru-SIswa di Sekolah Multikultural.(*)
