Mahar Kontrak Politik Caleg di Kota Surabaya Dibayar Kontan

Jurnalis: Samsul HM
Editor: Mustopa

27 Januari 2024 12:58 27 Jan 2024 12:58

Thumbnail Mahar Kontrak Politik Caleg di Kota Surabaya Dibayar Kontan Watermark Ketik
Ning Vivien (pakai topi) bersama caleg perempuan dari PBB (Foto: Ara for Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Kampanye Pemilu 2024 hampir berakhir. Para calon legislatif kabupaten/kota, provinsi dan pusat terus bergerilya, masuk kampung keluar kampung. Hal ini disesuaikan dengan dapil, tempat caleg mendulang suara dari masyarakat. 

Sosialisasi kampanye tidak begitu mudah untuk mencari sasaran. Caleg yang akan melakukan sosialisai  harus punya etika dan sopan santun. 

Pertama harus bertemu ketua RW yang akan dituju untuk menyampaikan sosialisasi. Kalau disetujui ketua rukun warga setempat, sosialisasi bisa dilaksanakan. 

Awalnya, tahapan sosialisasi tentu tidak semudah yang dibayangkan. Para caleg tentu ada perantaranya yakni pihak  ketiga yang jadi penghubung.

Artinya, ada  yang jadi penghubung antara caleg dan pengurus warga yang didatangi. Istilah dalam kampanye ini adalah ada orang yang disebut 'pemain'. Bahasa halusnya kerena,  mereka bukan  calo. 

Caleg  tidak sembarang memilih lokasi di dapilnya. Mereka mencari kawasan yang padat penduduk. Paling tidak di kampung tersebut memiliki  hak pilih dalam pemilu nanti . Baik itu pemilih  milenial maupun Lansia.  

Kalau komunikasi antara pemain, caleg dan ketua RT/RW sepakat, action caleg bisa dimulai. Lalu, pengurus RT setempat mengumpulkan warganya.

Antara pengurus kampung, warga, dan caleg, maka acara pertemuan pun bisa dimulai. Tempatnya bisa di kampung atau di warkop atau restoran. 

Bagi caleg yang modalnya tebal, tak masalah pertemuan diadakan di restoran yang punya ruang pertemuan luas.

Cara caleg untuk mendulang suara di bilik saat pemilu punya kiat tersendiri. Janji dan harapan disampaikan saat pertemuan. 

Namun, para calon pemlilih sekarang sudah pandai mendengar janji dari caleg. Calon pemilih minta kepada caleg untuk membuat kesepatakan alias kontrak politik.

Nah, dalam kontrak politik inilah, calon pemilih mengajukan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Misalnya, bisa membantu pembangunan di kampung, kebutuhan lain untuk warga kampung. Contohnya, pembangunan jalan paving, perbaikan saluran dan lain-lain. 

Kontrak politik ini harus dipenuhi lebih dulu. Atau ada mahar yang disampaikan kepada calon pemilih. Warga kampung dalam beberapa kali pemilu sudah pengalaman. 

Ada caleg yang menyampaikan janji manis. Namun, kenyataan setelah jadi,  janji yang pernah disampaikan diingkari. 

Suwari, salah satu caleg dari Gerindra belum lama ini  melakukan sosialisasi di RT 07 Kelurahan Manukan Kulon. Caleg untuk DPRD Kota Surabaya tersebut telah memberikan sumbangan kepada warga RT setempat berupa seperangkat CCTV. Alat pemantau ini dipasang di beberapa titik jalan kampung RT 07. 

Ketua RT 07, F Amenan saat pertemuan mengatakan, CCTV yang dipasang merupakan sumbangan dari Suwari,  caleg dari Partai  Gerindra, pengusaha  yang tinggal di kawasan Manukan tersebut jadi caleg DPRD Kota Surabaya. 

"Saya hanya menyampaikan sosialisasi saja. Terserah warga pada saat pencoblosan di bilik memilih calon yang mana," kata Amenan kepada warga. 

Lain lagi dengan caleg DPRD Surabaya dari Partai Bulan Bintang (PBB), Cak Samsurin, dalam mengisi kampanye ini tidak banyak memberikan janji pada calon pemilih.  Caleg dari partai ini memang tidak menggunakan cara money politics.

Cak Surin panggilan akrab Samsurin mengatakan, dalam kampanye ini pihaknya melaksanakan kegiatan sosial dari kampung ke kampung. 

"Ini bukti nyata agar hasilnya bisa dirasakan oleh warga setempat," katanya. 

Cak Surin menjelaskan, caleg PBB di Dapil 5 ada beberapa caleg perempuan, di antaranya Ning Vivien Novarina. Ibu rumah tangga ini juga ikut memperkuat tim kampanye caleg dari PBB. 

Menjelang akhir kampanye 2024, DPC  PBB Surabaya mengadakan bazar yang akan digelar tanggal 3 sampai 7 Februari 2024. Bazar murah diadakan di 67 titik di Kota Surabaya.(*)

Tombol Google News

Tags:

caleg Ning Vivien PBB Surabaya pemilu 2024