KETIK, RAJA AMPAT – Pelaksanaan Festival pesona Raja Ampat yang saat ini sedang berlangsung (16-18 Oktober 2024) dinilai tidak optimal karena kurang melibatkan mayoritas masyarakat Raja Ampat.
Hal ini ditegaskan oleh Ketua Komisi II DPRK Raja Ampat, Muh Taufik Sarasa. Dia menyoroti teknis pelaksana kegiatan Festival Pesona Bahari Raja Ampat 2024 yang digelar Dinas Pariwisata Raja Ampat di area Pantai WTC Kota Waisai itu.
Taufik menilai kegiatan Festival Pesona Bahari Raja Ampat kali ini kurang optimal. Sebagai anggota legislatif yang memiliki fungsi kontrol, Taufik merasa perlu menegaskan bahwa pelaksanaan festival ini harusnya melibatkan semua komponen yang ada di Raja Ampat.
"Lebih efektifnya adalah keterlibatan semua komponen itu sangat penting. Perlu libatkan pelaku usaha Homestay, Hotel serta pegiat wisata lainnya di Raja Ampat. Keterlibatan masyarakat lokal dalam kegiatan festival ini juga sangat penting karena hasil kerajinan tangan masyarakat lokal ini perlu ditampilkan dan dipromosikan sebagai bentuk ciri khas masyarakat setempat," ujar Taufik di Waisai, Jumat (18/10/2024).
Taufik menyatakan bahwa stan-stan yang tersedia dalam kegiatan festival ini sangat kurang. Selain itu, tingkat koordinasi antar pihak terkait juga kurang optimal dan keterlibatan masyarakat Raja Ampat juga sangat minim.
Kata Taufik, kegiatan ini bukan sekadar menampilkan potensi pariwisata serta memperkenalkan warisan budaya Raja Ampat. Namun juga sebagai upaya mendorong peningkatan perekonomian masyarakat.
"Jika pelaksanaan festival ini biasa-biasa saja tanpa melibatkan mayoritas masyarakat Raja Ampat, maka targetnya apa?," ucapnya.
"Jika pelaksanaan festival ini mengundang antusias masyarakat banyak, maka secara otomatis perputaran perkonomian juga mengalami peningkatan. Jadi saya minta Dinas Pariwisata Raja Ampat agar kembali mengevaluasi pelaksanaan festival-festival daerah yang akan datang," tandas Taufik. (*)