Kerja Sama Penanggulangan Bencana, BNPB dan MoIS Korsel Gelar Pertemuan Bilateral

Jurnalis: Muhammad Faizin
Editor: Mustopa

24 Juni 2024 12:00 24 Jun 2024 12:00

Thumbnail Kerja Sama Penanggulangan Bencana, BNPB dan MoIS Korsel Gelar Pertemuan Bilateral Watermark Ketik
Sestama BNPB, Dr Rustian saat bertemu dengan Deputi Kantor Manajemen Keamanan, Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan (Ministry of Interior and Safety/MoIS) di Incheon, Korea Selatan. (Istimewa)

KETIK, SURABAYA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berupaya meningkatkan profesionalisme penanggulangan bencana di Tanah Air. Salah satunya dengan menggelar pertemuan bilateral dengan Pemerintah Korea Selatan di Incheon, Senin (24/06/2024).

Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dr Rustian mendiskusikan potensi kerja sama bilateral dengan Deputi Kantor Manajemen Keamanan dari Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan (Ministry of Interior and Safety/MoIS), Kim Yong-Kyun.

Area kerja sama tersebut mencakup pertukaran di bidang pendidikan, pengetahuan, pelatihan dan simulasi kebencanaan, termasuk lingkup nubika (nuklir, biologi dan kimia) serta teknologi peralatan kebencanaan. 

"Pertemuan tersebut sekaligus membahas tindak lanjut penyusunan perjanjian kerja sama (MoU) antara BNPB dengan MoIS yang sudah diinisiasi kembali pada awal tahun 2024," ujar Rustian dalam keterangan tertulisnya kepada Ketik.co.id. 

Dalam kesempatan ini, atas nama Kepala BNPB, Rustian mengundang Menteri Lee Sang-Min untuk hadir dan berpartisipasi dalam peringatan 20 tahun tsunami Aceh.

"Peringatan ini menjadi tema yang akan diusung pada Global Forum for Sustainable Resilience dan Asia Disaster Management and Civil Protection Conference and Expo (Adexco), yang akan berlangsung pada 11 – 12 September 2024," tambah Rustian. 

MoIS melalui Deputi Kantor Manajemen Keamanan menyampaikan terima kasih atas undangan Pemerintah Indonesia dan menunggu undangan resmi untuk hadir dalam peringatan 20 tahun tsunami Aceh. Pihak MOIS juga menekankan, kerja sama kedua belah pihak menjadi perhatian penting untuk ditindaklanjuti. 

Terkait dengan pertukaran pendidikan, pengetahuan dan pelatihan personel, mekanisme teknis akan dilakukan oleh mitra MoIS, yaitu KOICA.

"MoIS akan mengundang Pemerintah Indonesia dalam peningkatan kapasitas sesuai dengan area pada perjanjian kerja sama di bidang penanggulangan bencanabencana," sambung Rustian. 

Diskusi bilateral tersebut berlangsung di sela-sela acara UN Public Service Forum (UNPSF) 2024. Pada pertemuan ini, Sekretaris Utama BNPB mewakili Kepala BNPB sebagai Ketua Delegasi Pemerintah Indonesia. Acara yang juga dilakukan di Incheon, Korea, ini akan berlangsung selama tiga hari 24-26 Juni 2024.

Pada hari pertama UNPSF, Sekretaris Utama BNPB beserta para menteri dari negara anggota PBB hadir dalam upacara pembukaan yang dibuka oleh Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Korea (MoIS), Lee Sang-Min. 

Pembukaan dilanjutkan dengan pidato pangantar dari Li Junha yang merupakan perwakilan khusus Sekretaris Jenderal PBB bidang Ekonomi dan Sosial. Adapun Keynote speaker disampaikan oleh mantan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon.

Pada upacara pembukaan, seluruh pidato secara garis besar menekankan betapa pentingnya pelayanan publik yang holistik, kolaboratif serta memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) sehingga pelayanan publik di seluruh dunia dapat menjadi lebih efektif, efisien, komprehensif serta menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Dengan perubahan dan perkembangan zaman, AI merupakan suatu modalitas yang tidak dapat dihindari dan memainkan peran yang penting untuk mendukung pelayanan publik termasuk di bidang krisis iklim dan tantangan global lainnya. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Bnpb Korea Selatan Tsunami Aceh kerjasama bilateral Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Ministry of Interior and Safety MoIS Kim Yong-Kyun