KETIK, PURWAKARTA – Waduk Jatiluhur yang terletak di Purwakarta, Jawa Barat merupakan yang terbesar di Indonesia dengan luas genangan 7.780 hektar dan menjadi objek vital nasional. Waduk itu tentunya memiliki peranan penting khususnya dalam Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Founder sekaligus direktur Bumi Kreasi Jatiluhur merupakan PT milik Perorangan yang didirikan oleh Tanissa Puti Rahmadiva. Dia mengatakan sudah bertahun-tahun Waduk Jatiluhur dipenuhi eceng gondok, mengingat waduk ini merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
Menurutnya, Eceng Gondok yang semula menghambat aktivitas masyarakat sekitar hingga menurunkan pariwisata, sekarang sudah bersih bahkan menjadi hal yang ditunggu-tunggu kehadirannya oleh masyarakat. Itu karena masyarakat telah menyadari bahwa eceng gondok dapat menghasilkan produk yang bernilai ekonomi kreatif salah satunya menjadi kerajinan tangan.
Tanissa menyebut Bumi Kreasi hadir memberikan pelatihan serta penyadaran ke masyarakat untuk mengelola Eceng Gondok hingga bernilai ekonomis untuk bisa menjualnya.
Ia juga menyebut, semula mereka belum ada yang memiliki keterampilan menganyam, kemudian masyarakat di sekitar Waduk Jatiluhur diberdayakan agar memiliki keterampilan menganyam oleh Bumi Kreasi Jatiluhur.
"Hingga saat ini sudah tercatat ada 20 orang pengrajin dari Kecamatan Jatiluhur dan Kecamatan Sukasari yang mengitari Waduk Jatiluhur," ucap Tanissa. Dia menerangkan dengan jelas dan gamblang program itu kepada media online nasional ketik.co.id melalui pesan singkat Whatsapp, Sabtu (23/09/2023).
Ia menyatakan, Bumi Kreasi Jatiluhur kini sudah berbentuk PT perorangan dan sudah memiliki gallery/lokakarya yang berlokasi di pinggir Waduk Jatiluhur tepatnya di sebrang Jatiluhur Water World.
"Di dalamnya terdapat aneka kerajinan mulai dari marchendise, fashion, hingga home decoration, kemudian tersedia juga makanan oleh-oleh Purwakarta seperti gula aren/gula semut asli Sukasari," jelasnya.
Tanissa menyebut penjualan Bumi Kreasi Jatiluhur sudah tembus ke Eropa. Ekspor kerajinan adalah sandal dan tas eceng gondok. Mereka juga pernah ikut serta dalam pagelaran di Brunei Darussalam.
Saat ini, penjualan kerajinan eceng gondok Bumi Kreasi Jatiluhur memiliki omzet puluhan juta per bulan.
"Kami menerima kunjungan sekolah/outing class bagi sekolah yang ingin belajar langsung proses pembuatan kerajinan dari awal mengambil eceng gondok dari Waduk Jatiluhur hingga memprosesnya menjadi kerajinan," imbuhnya.
Hal ini ucap Tanissa, juga membangkitkan semangat pelajar menjaga dan melestarikan lingkungan sekitarnya, serta mendorong pelajar untuk lebih kreatif.
"Sekolah-sekolah yang sudah mengikuti outing class di Bumi Kreasi Jatiluhur salah satunya SMAN 1 Purwakarta. Sementara sekolah yang sudah mengikuti magang di Bumi Kreasi Jatiluhur salah satunya sekolah SMPS Alam Purwakarta," tandasnya.
Sebagai tambahan informasi, Gallery/lokakarya Bumi Kreasi Jatiluhur diresmikan pada September 2023 yang beralamat di Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kab. Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.
Bumi Kreasi Jatiluhur menerima pemesanan produk kerajinan sesuai permintaan dan juga membuka outing class atau magang bagi sekolah mulai dari SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi Negeri. (*)
