Kekeringan Melanda, BPBD Pacitan Meminta Warga Hemat Air

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Mustopa

9 Agustus 2023 08:44 9 Agt 2023 08:44

Thumbnail Kekeringan Melanda, BPBD Pacitan Meminta Warga Hemat Air Watermark Ketik
Warga Pacitan berjalan kaki berkilo-kilo, demi mengambil air di belik menggunakan jerigen saat musim kemarau panjang melanda. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Kemarau mengancam sebanyak 72 desa di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengajak warga untuk mengurangi penggunaan air.

“Masyarakat yang biasanya mandi sehari dua kali, dikurangi jadi satu kali agar dimaksimalkan untuk kebutuhan minum,” ajak Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan Radite Suryo Anggono, Rabu (9/8/2023).

Radite meminta warga berhemat demi kebutuhan yang lebih penting. Sebab, menurut prediksi, curah hujan rendah masih bakal terjadi hingga akhir bulan Desember 2023. Akibatnya kekeringan tahun ini berpotensi lebih panjang,

"Masyarakat harus mulai setiti (irit) dalam penggunaan air dalam kondisi kemarau panjang saat ini. Standarnya maksimal 15 liter per orang sehari," katanya.

Radite mengaitkannya dengan cuaca ekstrem berdasarkan data BMKG Jawa Timur yang mulai dipetakan dampaknya. Diprediksi 72 desa dari 12 kecamatan di Kabupaten Pacitan bakal terancam dilanda kekeringan.

Foto Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan Radite Suryo Anggono saat diwawancarai di Kantornya. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.idKepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan Radite Suryo Anggono saat diwawancarai di Kantornya. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id

Secara spesifik, Radite memaparkan, wilayah yang paling berpotensi alami kekeringan, yakni di bagian barat Kabupaten Pacitan. Di antaranya 11 desa di Kecamatan Donorojo dan 12 desa di wilayah Kecamatan Punung.

"Seperti di tahun-tahun sebelumnya, kebanyakan dari daerah barat kabupaten," ungkapnya.

Tercatat, per hari ini ada 8 desa dari 5 kecamatan di Pacitan yang sudah mengalami kekeringan dari mulai tingkat sedang hingga tinggi. Secara administrasi, pihak desa telah melayangkan surat permohonan droping air bersih ke BPBD Pacitan.

BPBD Pacitan, kata Radite, sejauh ini sudah bersiaga dengan menyiapkan 4 truk tangki yang memiliki daya tampung 4 ribu hingga 6 ribu liter untuk dipergunakan sewaktu waktu.

"Kami telah menyiapkan armada tangki untuk menangani masalah ini, dan kami sudah mengirim air sejak bulan Juli kemarin," tulisnya.

Namun, Radite menuturkan, bahwa secara umum kebencanaan merupakan tanggung jawab semua elemen pemerintah maupun sipil. Maka dari itu, semua pihak berhak membantu, apalagi jika dimungkinkan dapat bergerak secara mandiri.

“Kalau menunggu kami pasti memakan waktu, semisal kondisi darurat harapannya warga bergotong-royong, saling bahu-membahu demi membantu sesama,” harapannya.

Sebagaimana informasi yang dihimpun ketik.co.id, 8 wilayah yang mengalami kekeringan dan telah meminta droping air pada pihak BPBD Pacitan  di antaranya Desa Ploso dan Mendolo Kidul Kecamatan Punung, lalu  Desa Plumbungan dan Katipugal Kecamatan Kebonagung

Selanjutnya di Desa Petungsinarang dan Ngunut Kecamatan Bandar, Desa Karanggede , disusul Kecamatan Arjosari, dan terakhir di Desa Belah Kecamatan Donorojo.(*)

Tombol Google News

Tags:

BPBD Pacitan Kekeringan BMKG Warga Pacitan cuaca ekstrem