IPM Kabupaten Bandung Meningkat, Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Menunjukkan Hasil

Jurnalis: Iwa AS
Editor: Akhmad Sugriwa

23 September 2024 18:38 23 Sep 2024 18:38

Thumbnail IPM Kabupaten Bandung Meningkat, Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Menunjukkan Hasil Watermark Ketik
Infografis kenaik IPM Kab Bandung. (Foto: BPS)

KETIK, BANDUNG – Dari tahun ke tahun sejak Bupati Bandung Dadang Supriatna menjabat, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bandung terus mengalami peningkatan secara konsisten. 

Berdasar dari Badan Pusat Statistik (BPS), selama periode 2020–2023, IPM Kabupaten Bandung rata-rata meningkat sebesar 0,61 persen per tahun.

IPM tahun 2023 mencapai 74,03 meningkat 0,57 poin (0,78 persen) dibandingkan capaian tahun 2022 yang sebesar 73,46 poin.

Peningkatan IPM Kabupaten Bandung tahun 2023 terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. 

"Peningkatan tertinggi terjadi pada dimensi standar hidup layak. Namun begitu, kalau ketiga indikator IPM-nya naik semua dari tahun ke tahun, ya berarti pembangunan di Kabupaten Bandung sudah bagus. Ketiga indikatornya itu kan pendidikan, kesehatan dan ekonomi atau daya beli," jelas Kepala BPS Kabupaten Bandung Bambang Pamungkas di Soreang, Senin (23/9/2024).

Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada tahun 2023 memiliki harapan  untuk dapat hidup atau Angka Harapan Hidup (AHH) hingga 74,92 tahun, lebih lama 0,25 tahun (0,33 persen) dibandingkan tahun 2022. 

Sedangkan pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk umur 7 tahun meningkat 0,02 tahun (0,16 persen) dibandingkan tahun 2022 dari 12,71 tahun menjadi 12,73 tahun. 

Sementara itu, Rrata Lama Sekolah (RLS) penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,02 tahun (0,22 persen) dibandingkan tahun 2022 dari 9,08 tahun menjadi 9,10 tahun. Sumber data HLS dan RLS menggunakan hasil Susenas Maret.

Dimensi standar hidup layak atau daya beli yang diukur berdasarkan rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun (yang disesuaikan) pada tahun 2023 sebesar Rp 11,02 juta rupiah, meningkat Rp430 ribu (4,06 persen) dibandingkan tahun 2022. Sumber data pengeluaran riil per kapita per tahun menggunakan hasil Susenas Maret.

Bambang Pamungkas menerangkan, IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia. IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. 

"Pembangunan manusia di Kabupaten Bandung terus mengalami kemajuan. Sejak tahun 2020, status pembangunan manusia 74,03 sudah berada pada level “tinggi", jelas Bambang. 

Selama periode 2020–2023, IPM Kabupaten Bandung rata-rata meningkat sebesar 0,61 persen per tahun, dari 72,69 pada tahun 2020 menjadi 74,03 pada tahun 2023.

Peningkatan IPM tahun 2023 didukung oleh semua dimensi penyusunnya baik dimensi umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak. 

"Terutama yang naik cukup signifikan itu indikator Pengeluaran Riil per Kapita mengalami percepatan pertumbuhan sebesar 4,06 persen dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 2,73 persen," pungkas Bambang. (*)

Tombol Google News

Tags:

IPM im kab bandung BUPATI BANDUNG DADANG SUPRIATNA Daya Beli