KETIK, NGAWI – Iklim investasi di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mengalami pertumbuhan yang pesat dan positif dalam beberapa tahun terakhir. Sejak 2021, realisasi investasi di wilayah ini secara konsisten melampaui target yang ditetapkan.
Menurut data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Ngawi, target investasi pada tahun 2021 yang ditetapkan sebesar Rp213 miliar berhasil terlampaui hingga lebih dari tiga kali lipat dengan total capaian Rp795 miliar.
Pada tahun berikutnya, Kabupaten Ngawi menetapkan target investasi sebesar Rp500 miliar, dan kembali melampaui ekspektasi dengan realisasi mencapai lebih dari Rp1,2 triliun. Tren ini berlanjut pada 2023, dengan target investasi Rp750 miliar yang berhasil diraih hingga Rp1,7 triliun.
Kepala DPMPTSP Ngawi, Totok Sudaryanto, menyampaikan bahwa untuk tahun 2024, target investasi yang ditetapkan sebesar Rp840 miliar. Hingga akhir Oktober 2024, realisasi sudah mencapai lebih dari Rp1,3 triliun dan telah melampaui target hanya dalam dua kuartal pertama.
Totok optimistis capaian akhir tahun ini bisa menembus angka Rp2 triliun, mengalahkan pencapaian tahun lalu.
"Kami yakin bisa mencapai Rp2 triliun pada akhir tahun ini, mengungguli capaian investasi 2023 yang mencapai Rp1,7 triliun," ungkap Totok, Senin, 28 Oktober 2024.
Totok menjelaskan, daya tarik Kabupaten Ngawi bagi investor, baik asing maupun lokal, didukung oleh berbagai faktor, seperti ketersediaan lahan yang masih luas, serta upah minimum kabupaten (UMK) yang relatif lebih rendah dibandingkan daerah lain.
Selain itu, Ngawi memiliki keunggulan lokasi yang strategis, di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, dengan akses mudah melalui jalan tol.
"Kondisi ini membuat investor tertarik menanamkan modalnya di Ngawi," tambah Totok.
Capaian investasi tersebut meliputi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA). Tahun 2024 ini, Ngawi mencatat adanya empat proyek PMDN dan delapan proyek PMA yang berkontribusi terhadap pertumbuhan investasi di daerah ini.
Pertumbuhan investasi yang signifikan ini juga didukung oleh kebijakan kepala daerah yang berupaya meningkatkan daya tarik investasi.
Calon Bupati Ngawi petahana, Ony Anwar Harsono, menyatakan bahwa beberapa terobosan telah dilakukan untuk menjadikan Kabupaten Ngawi lebih ramah bagi investor, di antaranya dengan memangkas waktu dan proses perizinan.
"Prosedur yang menghambat percepatan perizinan harus dihapus. Kami mengikuti sistem OSS (Online Single Submission) untuk mempermudah perizinan," terang Ony.
Dia juga menegaskan bahwa semua proses harus terstandarisasi dan efisien, dengan target bahwa izin dapat terbit dalam waktu 1x24 jam jika persyaratan lengkap. Menurutnya, rata-rata proses perizinan dapat selesai dalam satu hingga dua minggu.
"Kabupaten Ngawi sebagai daerah ramah investasi adalah langkah yang mutlak dilakukan. Dengan masuknya investasi, peluang kerja akan terbuka luas dan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat Ngawi akan terus meningkat," tandasnya.(*)