Harga Beras Naik, Forpi Harap Peran Aktif Pemkot Yogyakarta Lakukan Pengawasan Distribusi

Jurnalis: Fajar Rianto
Editor: Muhammad Faizin

23 Februari 2024 08:26 23 Feb 2024 08:26

Thumbnail Harga Beras Naik, Forpi Harap Peran Aktif Pemkot Yogyakarta Lakukan Pengawasan Distribusi Watermark Ketik
Hasil Pantauan Forpi Kota Yogyakarta Beras 5 Kg tembus Rp. 69.500 dan stok kosong di sejumlah Toko Ritel Modern. (Fotp: Baharuddin Kamba for Ketik.co.id)

KETIK, YOGYAKARTA – Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta berharap kepada instansi terkait di Pemerintah Kota Yogyakarta berperan aktif untuk lebih ketat dalam melakukan pengawasan terhadap distribusi dan harga beras. Sebab, beras merupakan bahan pokok yang diperlukan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Menurut salah satu anggota Forpi Kota Yogyakarta, Baharuddin Kamba, kelangkaan dan mahalnya harga beras premium, mulai terasa pasca coblosan 14 Februari 2024 lalu. 

Hal itu terjadi di banyak kota di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Hal ini terlihat dari hasil pemantauan yang dilakukan Forpi di sejumlah toko ritel modern, Jumat (23/02/2024). 

Dari hasil pemantauan Forpi Kota Yogyakarta di beberapa toko ritel modern harga beras premiun kemasan 5 kg menembus angka Rp. 69.500.

"Itu pun tidak semua toko ritel modern memilikinya. Beberapa toko ritel modern mengalami kekosongan stok beras premium dalam kemasan," terang Baharuddin Kamba.

Ia mencontohkan salah satu toko ritel modern yang terletak di Jalan Tunjung, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, stok beras premium dibatasi hanya 5 pcs untuk waktu tidak menentu. Karena setiap ada stok, maka beras premiun kemasan 5 kg tersebut langsung habis dalam waktu kurang dari seminggu.

Sementara itu toko ritel modern di jalan Cendana dan IPDA Tut Harsono, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, sudah sepekan lebih tidak ada stok beras premium.

Salah satu penjaga toko ritel modern menyebut, kelangkaan beras premium sudah terjadi sejak bulan Februari ini.

Sedangkan, di toko ritel modern yang terlelak tak jauh dari Kantor Pemerintah Kota Yogyakarta dan Kantor DPRD Kota Yogkarta ini juga dibatasi stok hanya 5 pcs dengan ukuran 5 kg. Kalau beras datang langsung dibeli konsumen. Jadi langsung habis. Tidak ada stok di gudang.

Disebutkan oleh Baharuddin Kamba, salah satu warga Kota Yogyakarta, Heru mengaku membeli beras premiun seharga Rp. 17 ribu/kg. Heru yang memiliki warung makan di Jalan Kenari, Kota Yogyakarta ini berharap kepada pemerintah agar segera menurunkan harga beras. Hingga kini dirinya tak berani menaikkan harga maupun mengurangi ukuran nasi maupun lauk pauk. Menurutnya biar Tuhan yang memberikan tambahan rejeki atas usaha  warung makan yang dimilikinya dengah harga beras mahal dan langka.

"Sekali lagi kami berharap kepada instansi terkait di Pemerintah Kota Yogyakarta berperan aktif untuk lebih ketat dalam melakukan pengawasan terhadap distribusi dan harga beras," pesannya.

Dengan begitu jangan sampai masyarakat mengalami panic buying sampai mengantre panjang untuk membeli beras seperti di sejumlah daerah lain dengan adanya kelangkaan dan mahalnya harga beras ini.

Untuk itulah Forpi Kota Yogyakarta menurut Baharuddin Kamba, juga berharap keberadaan operasi pasar dengan memberikan harga beras yang terjangkau oleh masyarakat sangat perlu terus dilakukan.  (*)

Tombol Google News

Tags:

Baharuddin Kamba Forpi Kota Yogyakarta Operasi Pasar Beras Langka Pasca Pemilu Pemkot Yogyakarta