Gencarkan Operasi Pasar, Pemkab Kediri Harap Bisa Tekan Laju Inflasi Jelang Idul Fitri

Jurnalis: Isa Anshori
Editor: Muhammad Faizin

5 Maret 2024 12:50 5 Mar 2024 12:50

Thumbnail Gencarkan Operasi Pasar, Pemkab Kediri Harap Bisa Tekan Laju Inflasi Jelang Idul Fitri Watermark Ketik
Terlihat warga saat membeli beras pada operasi pasar di halaman Kecamatan Gampengrejo, Kediri pada Jumat (1/3/2024). (Foto : Isa/Ketik.co.id).

KETIK, KEDIRI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri kini tengah gencar menggelar Operasi Pasar Murah yang diadakan secara bergilir mulai 28 Februari hingga 4 April 2024 di 26 kecamatan. Kegiatan ini ditujukan sebagai bentuk intervensi dalam upaya mengendalikan kenaikan laju inflasi menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih menegaskan, gelaran pasar murah tersebut menyusul arahan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dalam memfasilitasi kebutuhan masyarakat.

Diterangkan Tutik, seiring harga bahan pokok beras mengalami lonjakan yang cukup luar biasa terutama dalam tiga bulan terakhir, Pemerintah Kabupaten Kediri terus berupaya untuk menekan laju inflasi tinggi.

"Sesuai arahan Mas Bup (Bupati Hanindhito-red), kami harus gencar mengadakan operasi pasar dan menggelar pasar murah. Keduanya bagian dari Satgas Pangan Pemkab Kediri. Apalagi ini menjelang Ramadan dan Idul Fitri, jangan sampai inflasi tinggi," terang Tutik, Selasa (5/3/2024).

Sebagaimana dalam pasar murah itu disediakan beberapa komoditas pangan. Di antaranya Beras SPHP sebanyak 8 ton, gula 500 kilogram, minyak goreng, tepung terigu, telur, bawang merah dan bawang putih, serta sejumlah produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Bahan pangan yang dijual pada operasi pasar ini jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran. Seperti harga beras yang dijual dengan harga Rp10.400/kg, sedang di pasaran bisa mencapai kurang lebih Rp15.000/kg.

Diakui Tutik, selain menggandeng Perum Bulog, pemerintah daerah juga bekerjasama dengan mitra PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan Prisma Freshmart yang menyediakan berbagai olahan frozen food guna memastikan tak ada kekhawatiran masyarakat terkait kebutuhan bahan pangan.

"Kalau ada desa butuh supporting segera disampaikan ke kami (pemerintah daerah-red) supaya kami adakan operasi pasar. Jangan sampai ada masyarakat yang tidak ada kecukupan bahan pokoknya," pesannya.

Menurutnya, kenaikan harga komoditas tersebut disebabkan cuaca ekstrim sehingga berpengaruh pada produktivitas hasil panen petani yang masih terbilang minim. Terlebih kenaikan harga juga disinyalir lantaran mendekati Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

Apabila dilihat dari segi ketersediaan komoditas pangan, Tutik memastikan ketersediaan pangan masih dalam kategori aman di Kabupaten Kediri. Di antaranya beras, minyak goreng, telur, cabai, bawang merah, dan bawang putih.

"Begitu harga beras naik, biasanya harga komoditas yang lain akan mengikuti. Karena produktivitasnya belum banyak, sedangkan waktu panen nanti di kisaran Bulan Maret. Tapi akan kita pantau terus mulai Februari akhir sampai Maret nanti," jelasnya.

Selain menggelar pasar murah di tingkat kecamatan, Pemerintah Kabupaten Kediri bakal mengadakan operasi pasar beras SPHP di pasar-pasar Kabupaten Kediri mulai 4-15 Maret 2024. Setidaknya ada tujuh pasar tradisional sebagai sasaran operasi. Diantaranya, Pasar Kandangan, Wates, Kras, Mojo, Gurah, Papar dan Tiron. (*)

Tombol Google News

Tags:

Operasi Pasar Pemkab Kediri inflasi Kediri beras Kediri kediri Idul Fitri Kenaikan harga beras Krisis beras Inflasi