Gelar Workshop Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Bagi Klinik, Begini Keterangan Kadinkes Sleman

Jurnalis: Fajar Rianto
Editor: Mustopa

10 Maret 2024 06:36 10 Mar 2024 06:36

Thumbnail Gelar Workshop Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Bagi Klinik, Begini Keterangan Kadinkes Sleman Watermark Ketik
Para peserta tengah memperagakan materi dalam acara Workshop PPI. (Foto: Dinkes Sleman for Ketik.co.id)

KETIK, YOGYAKARTA – Di bawah kepemimpinan dr Cahya Purnama MKes, Dinas Kesehatan Pemkab Sleman terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman belum lama ini menyelenggarakan Workshop terkait Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) tahun 2024 bagi klinik.

Acara tersebut dimaksudkan untuk memperkuat pengendalian infeksi di fasilitas kesehatan. Puluhan peserta mengikuti acara yang digelar dari tanggal 5 sampai 7 Maret 2024 di Ruang Nakula Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sleman.

Para peserta terdiri dari 40 penanggung jawab PPI dari klinik yang belum terakreditasi, 10 orang Tim pendamping dan  panitia penyelenggara. 

"Dengan penerapan PPI yang tepat akan menurunkan kejadian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan. Sehingga tidak membahayakan pasien, petugas, maupun seluruh elemen yang ada di fasilitas kesehatan. Penerapan PPI yang tepat akan menjaga mutu pelayanan kesehatan," jelas dr Cahya Purnama, Minggu (10/3/2024).

Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, drg Atikah Nurhesti, MKM mewakili Kepala Dinas Kesehatan Sleman dr Cahya Purnama MKes. Serta didampingi  Plt. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dini Melani, SKM., S.ST, MKeb.

Dalam kesempatan itu drg Atikah antara lain menyinggung pentingnya penerapan PPI di fasilitas kesehatan. Ia sebutkan, seiring pesatnya ilmu dan teknologi dibidang medis, maka semakin kompleks pelayanan di fasilitas kesehatan termasuk klinik.

Sehingga dapat berdampak terhadap peningkatan kasus infeksi Health Care Assosiated Infection (HAis). Untuk itu penting mempelajari dan menerapkan PPI di fasilitas kesehatan termasuk klinik.

Dengan kegiatan tersebut diharapkan dapat menjaga mutu layanan. Karena infeksi dapat berdampak menurunkan mutu pelayanan kesehatan pada pasien.

Hal tersebut disebabkan adanya infeksi nosokomial merupakan persoalan serius yang berakibat pada penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien.

Disamping itu infeksi juga membahayakan petugas medis sendiri, karena mereka beresiko tertular infeksi di tempat kerja yang penatalaksanaan belum tepat. Selain itu keluarga pasien dan pengunjung berpotensi pula menularkan penyakit dari komunitas kepada pasien yang dirawat. Namun mereka juga berpotensi tertular infeksi.

Penerapan PPI pada upaya kesehatan perorangan (UKP) meliputi pelayanan pemeriksaan umum, pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan gawat darurat, pelayanan kesga (kesehatan keluarga) perorangan, pelayanan persalinan dan kegawatdaruratan maternal perinatal, pelayanan gigi perseorangan, pelayanan P2P, laboratorium, farmasi dan rawat inap.

Dalam laporannya, Ketua Panitia Kegiatan, Ketua Tim Registrasi Lisensi dan Mutu Pelayanan, Kurnia Yuliawati, S.Si, Apt,MKM, memaparkan bahwa kegiatan bersumber anggaran APBD 2024. Sehingga para peserta tidak dipungut biaya.

Sedangkan sejumlah narasumber yang dihadirkan berasal dari HIPPII (Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali lnfeksi Indonesia) DIY di antaranya: Raeni Nursanti, S.Kep.Ners, Ristina Susanti, SST, lstiqomah, S.Kep.Ners,M.Sc, Timuryani Nugraheni, S.Kep.Ners, Sri Purwaningsih, S.Kep.Ners,M.Sc,FISQUA, Albertus Dadi Rahmadi, S.Kep.Ners, Arifiana, S.Kep.Ners, FISQUA, serta Prastiwi, S.Kep, Ns, M.Kes,Spjiwa. (*)

Tombol Google News

Tags:

Workshop PPI Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Klinik HIPPII Dinkes Sleman Pemkab Sleman Dinkes DIY kesehatan