DPRD Sidoarjo Dukung Aliansi BEM Delta Tetap Kritis, tapi Koordinatif, Kolaboratif, dan Partisipatif

Jurnalis: Fathur Roziq
Editor: Muhammad Faizin

11 Januari 2024 05:19 11 Jan 2024 05:19

Thumbnail DPRD Sidoarjo Dukung Aliansi BEM Delta Tetap Kritis, tapi Koordinatif, Kolaboratif, dan Partisipatif Watermark Ketik
Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih (empat dari kanan) dan Sekretaris Komisi D Bangun Winarso berfoto bersama perwakilan mahasiswa dari Aliansi BEM Delta di kantor DPRD pada Rabu (10/1/2024). (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)

KETIK, SIDOARJO – Anak-anak muda itu terlihat bersemangat. Saat bertamu ke kantor DPRD Sidoarjo pada Rabu siang (10/1/2024), para mahasiswa menyampaikan ide, gagasan, sekaligus tekad berperan membangun Sidoarjo. Mereka diajak untuk berkoordinasi, berkolaborasi, dan berpartisipasi. Tanpa harus meninggalkan karakter kritis.

Para mahasiswa itu datang atas nama Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Delta Sidoarjo. Ada perwakilan dari Umsida, STAI Al Khoziny, STAI An Najah, STKIP, dan Poltekes Kerta Cendekia Sidoarjo. Mereka mengundang perwakilan DPRD Sidoarjo dalam pelantikan Aliansi BEM Delta pada Senin (15/1/2024) mendatang.

Para mahasiswa itu ditemui Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih, Sekretaris Komisi D DPRD Sidoarjo Bangun Winarso, dan anggota Komisi D DPRD Sidoarjo Thoriqul Huda. Kepada para legislator di Parlemen Sidoarjo tersebut, para mahasiswa juga menyampaikan aspirasinya. Ikut berperan membangun Kabupaten Sidoarjo agar lebih baik lagi.

Abdillah Nasih, Bangun, dan Thoriq pun menanggapi dengan baik aspirasi mahasiswa itu. Nasih mengatakan, para anggota DPRD Sidoarjo pun mengalami masa-masa menjadi mahasiswa. Pahit manisnya pergerakan mahasiswa. Mahasiswa punya karakter khas, yaitu sikap kritis.

”Sebagai agent of social control, agent of social changes,” kata Nasih.

Meski demikian, lanjut legislator dari PKB Sidoarjo, itu, perkembangan sosial saat ini membutuhkan peran mahasiswa lebih dari sekadar agen perubahan dan agen kontrol sosial. Tidak cukup kritis. Perlu pula solutif.

Dalam hal ini, diperlukan modal kemampuan melakukan analisis sosial (ansos) yang baik. Dulu, lanjut pria asal Waru yang karib disapa Gus Nasih itu, mahasiswa dibekali teori analisis SWOT. Yaitu, strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang), dan threats (ancaman).

Analisis SWOT, dalam pandangan Gus Nasih, secara tidak langsung mengajarkan mahasiswa bagaimana mengenali siapa kawan dan siapa lawan. ”Sekarang eranya berbeda. Analisis sosial pun berubah,” ungkapnya.

Para mahasiswa tampak menyimak dan memperhatikan. Gus Nasih menyebutkan, model analisis sosial kekinian adalah coordination, collaboration, and participation (CCP). Tidak cukup SWOT. Analisis sosial CCP membutuhkan peran serta mahasiswa dalam pembangunan. Hanya mengkritik tidak cukup. Perlu pula menyumbangkan solusi-solusi.

Sebab, yang dilakukan para legislator di DPRD Sidoarjo juga belum tentu sempurna. Perlu masukan-masukan dan saran dari mahasiswa juga.

”Agar segalanya di Sidoarjo baik. Meminjam kata-kata Pak JK (Jusuf Kalla), lebih cepat-lebih baik,” tutur Gus Nasih.

Sekretaris Komisi D DPRD Sidoarjo Bangun Winarso menambahkan, kolaborasi antara DPRD Sidoarjo dan mahasiswa sangat mungkin bisa dilakukan. Dia mencontohkan program legislasi daerah di DPRD Sidoarjo yang menarget 19 rancangan peraturan daerah (raperda).

Setiap raperda membutuhkan naskah kajian akademik. Dan, tentu saja, perlu peran serta perguruan tinggi dan mahasiswanya. DPRD Sidoarjo tidak perlu mencari naskah kajian akademik dari Surabaya, Malang, atau Jember bila perguruan tinggi Sidoarjo mampu menyusunnya.

”Kita tidak perlu mencari ke kota-kota lain kalau butuh kajian akademis,” ungkap legislator PAN asal Krian tersebut.

Bangun Winarso mencontohkan problem-problem kritis yang sekarang dialami Kabupaten Sidoarjo. Misalnya, krisis sampah, buang air besar sembarangan (ODF), maupun penanganan stunting balita. Insting kritis mahasiswa harus tetap ada. Namun, sumbangsih pemikiran mahasiswa juga pelu untuk Sidoarjo.  

Mendengar ajakan dan motivasi dari Gus Nasih dan Bangun Winarso, para mahasiswa perwakilan Aliansi BEM Delta itu pun bersemangat. Mereka menyatakan siap berkolaborasi dengan DPRD Sidoarjo dan Pemkab Sidoarjo.

”Kami siap,” kata Sekjen Aliansi BEM Delta Achmad Asrul dari Poltekes Kerta Cendekia. (*)

Tombol Google News

Tags:

DPRD Sidoarjo Komisi D DPRD Sidoarjo Aliansi BEM Delta Mahasiswa Sidoarjo Umsida Al Khoziny Pemkab Sidoarjo