Dosen FEB Unair Bantu Petani Kopi di Blank Spot Area Puncu Kediri Kuasai Digital Marketing

Jurnalis: Isa Anshori
Editor: Naufal Ardiansyah

8 Agustus 2024 11:38 8 Agt 2024 11:38

Thumbnail Dosen FEB Unair Bantu Petani Kopi di Blank Spot Area Puncu Kediri Kuasai Digital Marketing Watermark Ketik
Program pengabdian Masyarakat (Pengmas) U FEB Unair selama bulan Juli-Agustus 2024 di Puncu Kediri. (Foto: Nur Aini Hidayati for Ketik.co.id)

KETIK, KEDIRI – Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga berhasil menyelenggarakan program pengabdian Masyarakat (Pengmas) selama bulan Juli-Agustus 2024.

Kegiatan itu berupa pendampingan pemasaran online atau digital markering melalui media sosial dan marketplace untuk usaha Kopi Kelud di Desa Puncu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 

Bekerjasama dengan para petani kopi binaan LAZ Al Azhar yang tergabung dalam Kelompok Swadaya Masyarakat dan Kelompok Usaha Bersama Lamor Kelud Sejahtera.

Setelah dilakukan observasi secara mendalam pada 5 Juli 2024, masalah utama yang dihadapi para petani dari sisi pemasaran online adalah susahnya sinyal alias masuk kategori blank spot area. 

“Memang sudah dipasang WiFi, namun sendat sendut," terang Mbak Mega yang biasa melayani penjualan di Kedai Kopi milik petani, Kamis (8/8/2024). 

Foto Program pengabdian Masyarakat (Pengmas) U
FEB Unair selama bulan Juli-Agustus 2024 di Puncu Kediri. (foto : Nur Aini Hidayati for Ketik.co.id).Program pengabdian Masyarakat (Pengmas) U FEB Unair selama bulan Juli-Agustus 2024 di Puncu Kediri. (foto : Nur Aini Hidayati for Ketik.co.id).

Mengetahui permasalahan tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat FEB Unair yang dipimpin oleh Nur Aini Hidayati ini segera mengambil langkah konkrit dengan memasang Starlink pada 17 Juli 2024. Tak lama dari kunjungan pertama, Starlink pun terpasang dan internet langsung bisa digunakan. 

“Saya melihat para petani kopi di sini sangat kreatif, haus akan ilmu, dan semangat belajarnya tinggi. Tapi ya terkendala internet itu, makanya bottle neck ini harus segera diputus dengan pemasangan jaringan internet yang kuat, ya Starlink ini," ungkap Nur Aini selaku ketua program.

Setelah jaringan internet terpasang, program pelatihan pun dilaksanakan. Sebagai Langkah awal, para petani dibuatkan kelompok, ada yang muda dan ada yang senior.

Kemudian pada hari Rabu, 31 Juli 2024 mereka diajari oleh Hisom Masduki selaku pemateri video editing dengan perangkat yang umum dipakai yaitu CapCut. Kemudian dilanjutkan dengan praktik membuka Toko Online di Shopee yang didampingi Shochrul Rohmatul Ajija.

“Kami merasa terbantu sekali dengan pelatihan ini. Ternyata membuat video itu mudah dan menyenangkan. Teman-teman akhirnya bisa mengaktifkan kembali toko Shopee Lamor Coffee yang telah mati suri," ujar Ustad Dhobit, Da’i Sahabat Masyarakat (Dasamas) LAZ Azhar yang selalu membersamai para petani kopi di Laharpang.

Pada pelatihan tahap pertama ini, Shochrul Rohmatul Ajija selaku pemateri membeli produk yang dijual peserta melalui Toko Online petani di Shopee. Para petani akhirnya membuka Toko Online sekaligus praktik pengemasan dan pengiriman barang melalui jasa pengiriman yang disesuaikan dengan aplikasi.

“Ternyata sesenang itu ya bisa mengirimkan orderan toko online. Saya pun akhirnya tau bagaimana tarik saldo dana di aplikasi toko online," ujar Mbak Feni, salah satu peserta pelatihan dengan gembira.

Usai pendampingan pertama, program dilanjutkan dengan evaluasi Toko Online oleh Ibu Widya Sylviana, selaku tim dosen pengabdian Masyarakat yang diselenggarakan pada hari Selasa, 6 Juli 2024. Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan pemanfaatan Instagram sebagai media pemasaran online oleh Ibu Nur Aini Hidayati dan juga TikTok oleh Ibu Yessi Rachmawati.

“Saya melihat program ini sangat mengena, langsung bisa dirasakan oleh para petani kopi di sini. Terima kasih banyak saya sampaikan kepada Ibu-ibu dosen FEB Unair yang telah menyelenggarakan kegiatan ini," tukas Aditya Kusuma selaku Ketua LAZ Al Azhar Jawa Timur.

Meskipun baru pertama kali, Tim Dosen FEB Unair berjumpa dengan Bapak/Ibu petani kopi di Laharpang, namun ikatan emosional sudah sangat terasa. Diharapkan melalui program ini bisa berlanjut di periode berikutnya.

“Cukup Kopi aja yang pahit, hidupku jangan," tandasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Unair kediri Pengmas KKN ppl